KARIMUNJAWA – Kekecewaan terlihat pada calon penumpang KMC Express Bahari. Pasalnya, ratusan calon penumpang yang sudah menunggu dari pagi dipelabuhan Karimunjawa harus kembali menuju ke penginapan nya masing masing. Hal itu dikarena cuaca buruk, dan kapal Expres Bahari yang sebelumya telah mengumumkan bahwa Kamis (22/12/2016) pagi akan diberangkatkan pukul 08.00 wib, tiba- tiba batal berangkat karena pihak syahbandar Jepara tidak mengijinkan berlayar karena gelombang diperairan Jepara maupun Karimunjawa tinggi hingga lebih dari 2,5 meter.
Sebagian penumpang yang sudah masuk kedalam kapal terlihat kecewa karena harus kembali lagi ke homestay dan terpaksa harus menambah jatah liburannya di Kepulauan Karimunjawa.
Imam (39) wisatawan asal Magelang mengaku kecewa karena gagal menyebrang ke daratan Jepara. Dia mengatakan untuk kondisi seperti ini pemerintah setempat seharusnya mempunyai solusi terhadap wisatawan yang tidak bisa menyebrang.
“Saran saya pemerintah bisa mengganti kapal yang lebih besar agar bisa menerjang gelombang tinggi. Jadi saat musim seperti ini transportasi laut bisa tetap lancar. Sayang sekali kan, Karimunjawa yang sudah mendunia masih saja terkendala dengan transportasinya” Ungkap Imam kepada Jeparahariini.com Kamis(22/12/2016).
Sementara itu, Djati Utomo selaku pengelola biro wisata Karimunjawa juga berharap agar pemerintah bisa mencarikan solusi yang terbaik terkait masalah klasik yang setiap tahun selalu terjadi.
” Jika hal ini trus dibiarkan maka berdampak pada kemajuan dan perkembangan pariwisata Karimunjawa. Bisa-bisa wisatawan akan kapok,” katanya.
Djati menambahkan, kali ini pihaknya membawa 13 tamu dari berbagai daerah. Untuk membuat wisatawan lebih nyaman dan agar tidak panik karena gagal menyebrang akibat cuaca buruk, pihaknya berencana mengajak para tamunya untuk berwisata laut yankni dengan snorkeling.
” Hal ini sering kami lakukan agar wisatawan tidak panik karena tak bisa pulang. Semua fasilitas wisata laut dan darat dikasih free guna memberikan pelayanan yang terbaik kepada wisatawan,” ungkap Djati.