JEPARA – Warga RT 2 RW 4 Kelurahan Bapangan Kecamatan kota, yang sumurnya tercemar oleh bahan bakar minyak (BBM) meminta kasus pencemaran tersebut segera dituntaskan. Sebab sampai kini, belum ada kejelasan terkait kasus pencemaran sumur warga dengan dugaan SPBU Senenan sebagai penyebab utama tersebut.
Salah satu warga yang sumurnya tercemar paling parah, Eko Wiyono mengatakan, dia berharap kasus pencemaran ini segera diselesaikan dan ada solusi yang terbaik bagi warga. ”Beberapa waktu lalu memang sempat diambil sampel air di beberapa sumur warga, termasuk di sumur saya. Namun sampai kini hasilnya belum keluar,” katanya.
Belum keluarnya hasil uji sampel air tersebut, dikatakan Eko, menjadi kendala untuk mengetahui penyebab pasti dari pencemran sumur warga.
”Meskipun berdasarkan kasat mata sudah jelas penyebabnya, namun kita belum bisa menuntut apapun selagi belum keluar hasil uji laboratnya,” ujarnya.
Sampai kemarin, Eko menyatakan, belum ada bantuan air bersih secara khusus dari SPBU melalui PDAM. Untuk mendapatkan air bersih, dia mengaku memperolehnya dari warga setempat yang memakai jasa PAM dan sumurnya tak tercemar sebagaimana yang dialaminya. ”Hanya dapat suntikan dari tetangga yang pakai PAM,” ungkapnya.
Warga lainnya yang sumurnya tercemar, Winarto menyatakan, dia juga berharap segera ada solusi terbaik supaya sumur miliknya bisa kembali normal sebagaimana sebelum terjadi pencemaran. ”Kami harap ada solusi yang terbaik, kami juga ingin ganti rugi karena kami sudah susah dua bulan terakhir ini,” ujarnya.
Sementara itu, Manager Humas Pertamina Operasi Pemasaran Regional IV Jateng dan DIY Robert Marchelino Verieza Dumatubun mengatakan, sampai saat ini masih dalam proses pengecekan untuk memastikan sumber pencemaran sumur tersebut. Proses pengecekan sendiri dilakukan di tangki sampai pada pipa. ”Diperiksa secara lebih rinci agar mendapatkan fakta yang akurat,” ungkapnya.
Setelah melakukan pengecekan tersebut, pihaknya juga telah meminta pihak SPBU untuk mengisolasi tangki yang diduga bocor. ”Pihak SPBU sudah berkomitmen melakukan pengecekan dan perbaikan sarpras serta siap memberikan kompensasi kepada masyarakat yang tercemar. Saat ini masih tunggu uji lab keluar,” katanya. (emy)
Sumber: Radar Kudus