JEPARA – Vaksinasi untuk masyarakat lanjut usia (lansia) terganjal adanya penyakit penyerta. Akibatnya, program yang sudah berjalan selama tiga minggu ini baru mencapai 6,3 persen.
Sekertaris Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara, Muh Ali, menyebut vaksinasi untuk para lansia baru menyentuh angka 5.430 orang. Padahal targetnya 85.025 orang.
”Sejauh ini baru mencapai 6,3 persen. Masih jauh dari target,” kata Muh Ali, Rabu (24/3/2021).
Lambatnya vaksinasi ini, jelas Muh Ali, lantaran adanya penyakit penyerta yang harus dikendalikan lebih dulu sebelum dilakukan vaksinasi. Umumnya, penyakit penyerta yang diidap para lansia berupa tekanan darah tinggi atau penyakit gula.
Selain itu, ternyata minat lansia untuk divaksin masih rendah. Bahkan, nama-nama yang sudah terdata sebagai penerima vaksin, banyak yang tidak datang ke lokasi vaksinasi.
“Padahal sudah didata dan sudah disosialisasikan. Untuk lansia yang belum didata tinggal langsung saja nanti langsung didata untuk divaksin,” jelas Muh Ali.
Berdasarkan data mutakhir, lanjut Muh Ali, vaksin untuk lansia sudah terpakai 180 vial atau 1.800 dosis. Sedangkan, vaksin yang masih tersisa sampai saat ini sebanyak 1.513 vial atau 15.130 dosis.
“Kalau nanti habis tinggal ambil ke provinsi. Selama disana masih ada, tinggal dipakai,” kata Muh Ali.
Muh Ali menambahkan, kini pihaknya tengah menyiapkan vaksinasi untuk guru serta tenaga pendidikan. Terutama guru di sekolah-sekolah yang akan menjalankan uji coba pembelajaran tatap muka pada 5 April mendatang.
Diketahui, ada empat sekolah yang akan menjalani uji ciba pembelajaran tatap muka. Yaitu SMA N 1 Jepara, SMPN 2 Jepara, MAN 1 Jepara, dan SMK N Kalinyamatan. (JHI/FQ)