JEPARA – Setelah bermunculan nama nama unik dari berbagai daerah di Indonesia seperti Saiton, Malaikat , D , Tuhan dan Andy Go To School . Kini di Kota Ukir Jepara juga memiliki beberapa nama unik. Lebih uniknya lagi mereka yang mempunyai nama N dan . (baca titik) adalah kakak beradik .
Keduanya adalah anak dari pasangan Ali Mas’ud dan Kismawati, warga Dukuh Sidang RT 39 RW 08 Desa Sinanggul Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara .
Orang tuanya yakni Ali menuturkan, pemberian nama N memiliki arti yang baik. Itu merupakan saran dari kyai tempat dulu Ali menimba ilmu agama .
” N bukan nama asal asalan, saya ambilkan dalam Al Quran itu ada surat Nun. Kalau saya beri nama Nun bisa nanti diejek teman temannya, maka saya pakai nama N itu sendiri ,” ujar Ali, Minggu (6/9).
Pertama kali tetangga sekitar dan saudara saudara bertanya dan seolah tak bisa menerima dengan pemberian nama N itu sendiri . Namun, seiring berjalannya waktu, nama N bagi warga setempat sudah tak asing lagi.
“Dulu saat masuk rumah sakit petugasnya sempat tidak percaya, masa nama kok N. Begitu juga dengan tetangga-tetangga banyak yang bertanya-tanya,” kata Ali.
Semenatara itu N sendiri tak pernah merasa malu atau minder dengan namanya yang hanya satu huruf itu, bahkan dia mengaku tak pernah protes kepada orang tuanya .
” Selama ini saya bergaul kepada teman teman biasa aja dengan nama saya dan tidak ada masalah, saya malah bangga atas pemberian nama dari orang tua saya ini ,” ungkap pemuda lulusa sekolah tinggi ilmu keperawatan di Semarang .
Lebih lanjut N menuturkan, namanya yang cuma satu huruf itu pernah tercatat di Museum Rekor Indonesia sebagai nama terpendek di Indonesia pada tahun 2000.
Beda lagi dengan cerita nama unik adiknya yakni . ( baca titik ) yang kini masih berstatus pelajar SMP . Ibu Titik yakni Kismawati menceritakan, semula nama titik di akta kelahiran dan identitas sekolah dasar menggunakan tanda baca titik, yaitu “.”.
Namun, saat mengahadapi ujian kelulusan sekolah dasar, nama dengan tanda baca titik, “.”, tidak terbaca oleh sistem komputerisasi, maka di kartu identitas diganti dengan kata, Titik.
“Kalau Titik dulu sering protes kenapa diberi nama titik yang ditulis dengan tanda baca, tapi setelah diganti dengan tulisan ya, sudah tidak sering protes lagi,”ungkapnya