JEPARA – Deviasi harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi, Pertamax dengan BBM bersubsidi Premium, semakin tipis. Dampaknya, penjualan Pertamax di Kabupaten Jepara terutama di SPBU Bulu naik hingga lebih dari 7 kali lipat dari sebelumnya.
Pengawas SPBU Bulu Kecamatan Jepara Kota Nano mengatakan, konsumsi Pertamax di SPBU Bulu Jepara naik drastis setelah pemerintah menurunkan harga BBM non-subsidi tersebut. Alasannya, selain kesadaran masyarakat untuk menggunakan Pertamax meningkat, hal itu disebabkan karena selisih harga antara Pertamax dan Bensin Premium tidak terlampau jauh.
” Selisih harga antara bensin premium dan pertamax hanya Rp1.200 per liter, dan masyarakat saat ini sebagian besar beralih ke Pertamax untuk kendaraanya “, ujar Nano dikantornya pada Rabu (7/1/2015).
Menurut Nano, harga Pertamax yang terus turun sejak 1 November 2014 hingga 1 Januari 2015 lalu berdampak pada meningkatnya konsumsi Pertamax. Pihaknya mencatat, hingga saat ini konsumsi Pertamax meningkat hingga beberapa kali lipat sejak penyesuaian harga dilakukan.
” Sebelum harga turun penjualan pertamax di SPBU Bulu dalam sehari diangka 400 liter, dan saat ini dalam sehari bisa mencapai lebih dari 3500 liter , ” terang Nano.
Lebih lanjut Nano menjelaskan, selain selisih harga yang relatif sedikit. Peningktan jumlah penggunaan Pertamax ini dipengaruhi oleh kualitas Pertamax yang lebih bagus daripada Bensin Premium.
” Beberapa kelibahan Pertamax diantarnaya adalah lebih irit dari pada bensin Premium , selain itu jika menggunakan pertamax dimesin kendaraan lebih bagus “, pungkasnya .