JEPARA – Gembok pagar Taman Makam Pahlawan (TMP) Giri Dharma Jepara masih terkunci rapat. Kaserin, juru kunci TMP menganjurkan untuk meminjam kunci di rumah salah satu warga dekat lokasi itu.
”Biasanya memang dikunci terus. Kalau mau masuk mesti izin yang pegang kunci,” celetuk Kaserin kepada Jeparahariini.com Senin,(17/8/2020).
Suasana TMP Giri Dharma Jepara sangat sepi. Tak ada aktivitas apapun. Bendera merah putihpun tak terpasang di tiang bendera. ”Hormat dulu. Kepada para pahlawan, hormat grak!,” intruksi Kaserin saat masuk area TMP.
Di belakang tugu, deretan makam para pahlawan nampak masih bersih. Hanya bunga kamboja dari pohon-pohonya di area makam itu yang menaburi pusara mereka.
Kaserin mengatakan, pada perayaan HUT Kemerdekaan RI tahun-tahun sebelumnya, TMP Giri Dharma selalu ramai. Meskipun kebanyakan dari kalangan pejabat atau keluarga pahlawan yang dimakamkan di sana. Namun, karena adanya pandemi Covid 19 ini, nyaris tak ada peziarah yang datang. Hanya ada upacara tengah malam tadi yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
”Biasanya dari TNI atau Polri ziarah ke sini. Atau keluarga pahlawan. Mereka menabur bunga biasanya,” terang dia.
Dia menyebutkan, ada 28 pahlawan yang dimakamkan di TMP Giri Dharma ini. Lima di antaranya merupakan TNI yang ikut menjadi pasukan perang merebut kemerdekaan. Yang wafat dalam rentan tahun 1947 hingga 1949.
Kaserin menjelaskan, pahlawan yang pertama kali dimakamkan di TMP Giri Dharma adalah Sarpon, prajurit TNI BN II Res 28. Selain sebagai prajurit, Sarpon juga dikenal menjadi orang yang andil dalam pembukaan lahan pertanian dan perkebunan di Mulyoharjo.
”Pak Sarpon dulu yang mengajari masyarakat Mulyoharjo bertani. Jasanya sangat besar,” ujarnya. (JHI-FQ)