JEPARA – Tenun Troso, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, terbukti telah mengangkat kesejahteraan masyarakat setempat. Namun demikian, masih perlu banyak terobosan agar bisa menguasai pasar global.
Syarifuddin Tanzil, calon legislatif (Caleg) DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah II (Demak, Kudus, Jepara, melihat langsung proses produksi Tenun Troso di gudang milik salah satu pengusaha, Aris Subagio, Minggu (14/1/2024).
Syarifuddin Tanzil sangat kagum dengan ruang produksi yang masih sangat sederhana. Dia juga kagum dengan masih dipakainya alat tenun tradisional.
Syarifuddin Tanzil berbincang langsung dengak para pekerja yang sudah bertahun-tahun menenun. Sayagnya, upah mereka masih belum cukup layak.
“Para penenun ini tidak hanya buruh. Lebih dari itu. Mereka adalah seniman. Dari tangan mereka lahirlah karya seni bernama Tenun Troso. Di mana-mana, yang namanya karya seni harus dihargai mahal,” kata politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu.
Syarifuddin Tanzil dikagetkan dengan harga Tenun Troso yang sangat murah. Satu potong kain Tenun Troso dijual seharga Rp 120 ribu. Padahal, Tenun Troso itu sepenuhnya dikerjakan menggunakan tangan. Tidak dibantu dengan mesin.
Dia membandingkan dengan produk pakaian dari Jepang. Di negara Tirai Bambu itu, harga pakaian yang dikerjakan manual dengan tangan harganya sangat mahal.
Selain karena dibuat dengan tangan, lanjut Syarifuddin Tanzil, mahalnya harga pakaian di Jepang juga dikuatkan dengan konsep branding atau merek. Proses pembuatan produk dinarasikan seindah mungkin agar branding tersebut bisa sangat kuat.
“Kita harus membuat konsep tentang narasi dari proses produksinya. Cerita itu akan menjadi nilai yang sangat berharga. Karena di Indonesia sudah sangat langka pekerja yang mengerti cara tenun seperti ini. Ke depan saya ingin membantu para penenun untuk lebih maju dan sejahtera. Dengan menjual proses pekerjaan mereka yang penuh dengan keringat,” ujar Syarifuddin Tanzil.
Syarifuddin Tanzil Siap Bantu Pengusaha Tenun Troso Mendunia
Selain itu, Syarifuddin Tanzil juga ingin membantu para pengusaha Tenun Ikat ini menembus pasar global. Sebab selama ini baru sedikit yang berhasil menembus pasar global. Namun sebelum itu, dia menyarankan agar produk Tenun ikat dari Jepara ini akan dijual ke pasar global harus benar-benar berkualitas nomor satu.
“Dengan seluruh jaringan nasional maupun internasional yang saya miliki, saya akan bantu mewujudkan mimpi para penenun Troso,” tegas Syarifuddin Tanzil.
Syarifuddin Tanzil juga menyerap aspirasi pengusaha tenun dari desa Pecangaan Jepara ini yang tak jarang kesulitan mengakses modal di perbankan. Alasannya, sebagian besar pengusaha masih dalam skala kecil dan menengah. Untuk itu, dia juga akan membantu mempermudah akses permodalan bagi mereka. Sehingga mereka bisa memproduksi Tenun Troso lebih banyak dan berkualitas.
“Saya yakin Tenun Troso bisa kuasai pasar global. Karena ini karya senin yang bernilai tinggi. Kalau sudah begitu maka harga jualnya pasti akan lebih tinggi. Dampaknya, pengusaha untung banyak, upah buruh meningkat dan keluarga mereka sejahtera,” pungkas Syarifuddin Tanzil.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Jeparahariini.com