JEPARA – Selama tiga bulan terakhir, tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Jepara tak kunjung menerima insentif. Hingga kini belum ada jadwal resmi kapan insentif itu akan sampai ke tangan mereka.
Salah satu fasilitas kesehatan (faskes) yang nakes nya belum menerima insentif yakni di Puskesmas Kedung II. Suhadi, selaku Kepala Puskesmas Kedung II menyebut ada 40 perawat yang bekerja di bawahnya.
Sejak Desember 2020, kata Suhadi, pihaknya dan seluruh nakes yang ada di Puskesmas Kedung II tak juga menerima insentif. Rata-rata, setiap nakes seperti perawat akan menerima insentif senilai Rp 5 juta tiap bulan.
”Kalau dokter dapat insentif Rp 7,5 juta tiap bulan. Ada 40 perawat, tapi yang mendapat insentif dari program insentif nakes Covid-19 hanya 20 orang,” kata Suhadi.
Melihat kondisi yang ada, Suhadi berharap agar pemerintah segera memberikan insentif untuk nakes-nakes tersebut.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara Mudrikatun, menyatakan pihaknya kini sedang menghitung jumlah nakes yang menerima insentif tersebut. Setiap bulan, jumlah nakes yang diusulkan untuk menerima insentif itu berubah-ubah.
”Setiap bulan berubah-ubah. Jumlahnya bisa saja bertambah. Dan ini masih proses,” terang Mudrikatun.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Muh Ali, menyebut uang insentif untuk nakes yang menangani covid-19 sudah tersedia dari pemerintah pusat. Saat ini masih dalam proses transfer ke badan pengelola keuangan dan aset daerah.
“Sudah ada, baru proses ke BPKAD, kemudian setelah selesai baru ditransfer ke masing-masing nakes,” pungkas Muh Ali. (JHI-FQ)