JEPARA – Pendapatan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara dari sektor pariwisata dimungkinkan sulit mencapai target. Hal ini diakibatkan adanya pandemi Covid 19 yang tak berkesudahan.
Hal itu dikatakan oleh Kabid Destinasi Wisata Nur Zuhruf, Jumat (16/10/2020). Menurutnya, pada situasi yang serba tidak ada kepastian ini, retribusi pariwisata sulit dicapai targetnya. Padahal target tahun ini sudah dikurangi atau dirasionalisasi dari target sebelumnya.
“Kita tahu semua keadaan seperti ini. Masih pandemi. Objek-objek wisata juga ditutup total,” kata Zuhruf.
Pihaknya menyebutkan, secara resmi pemerintah mulai menutup objek wisata yang dikelola Pemda sejak 17 Maret silam. Hal itu terpaksa dilakukan agar penyebaran Covid 19 tidak semakin meluas.
Sebelumnya, kata dia, pemerintah menarget retribusi dari sektor pariwisata sebanyak Rp 4,1 miliar. Namun, target itu dirasionalisasi menjadi Rp 1,2 miliar. Hingga saat ini, retribusi yang baru tercapai baru 44 persen dari total target yang sudah dirasionalisasi.
“Sampai bulan ini baru 44 persen capaiannya. Itu pun sulit. Karena banyak momen yang tidak bisa memberikan pendapatan bagi pemerintah,” imbuh dia.
Zuhruf menerangkan, momen-momen yang biasanya menghasilkan banyak pendapatan yakni pesta lomban dan libur panjang. Namun, dua momen itu terlewat tanpa memberikan sedikitpun pemasukan kas. Padahal, momen Pesta Lomban lah yang biasanya menyuntik pemasukan paling banyak selama setahun.
“Semua sudah lewat momennya. Even syawalan biasanya menyumbang 60 persen retribusi dalam setahun. Harapan akhir ya di akhir tahun nanti. Itupun kalau pandemi sudah berakhir,” pungkas Zuhruf. (JHI-FQ)