BANGSRI – Sikap kritis siswa harus terus dipacu untuk melatih daya kepekaan sosial. Salah satunya yaitu dengan menyalurkan sikap kekritisan tersebut dalam sebuah goresan pena (tulisan). Hal ini terungkap dalam Dkilat Jurnalistik 3 untuk para wartawan muda majalah Pragmatika, Selasa (28/10) di SMA Negeri 1 Bangsri.
Dalam diklat yang bertema “Mengasah Kemampuan Para Pawarta” ini, menghadirikan tiga narasumber sekaligus. Yaitu wartawan senior sekaligus redaktur Koran Radar Kudus (Jawa Pos) Zainal Abidin, reporter Radio dan Majalah Gelora Bumi Kartini Dian Ardiansyah serta Kepala Sekolah SMA N 1 Bangsri Drs. Nur Kholik yang memberikan materi tentang media atau majalah sekolah.
Dalam sambutannya Nur Kholik mengatakan, kegiatan diklat jurnalistik ini, dalam memperingati Hari Bahasa dan Sumpah Pemuda 28 Oktober 2014. Dengan menggali sikap kritis dan kemampuan siswa diharpkan dapat dituangkan dalam sebuah tulisan baik yang bernilai berita maupun artikel.
Dikatakan, Nur Kholik usia (umur) sebuah tulisan lebih panjang bila dibandingkan dengan umur seseorang. Para siswa dapat melihat pemilkiran para tokoh tokoh besar dunia melalui goresan penanya meskipun mereka sudah tiada. “Kalo kita ingin selalu dikenang dan dikenal selamanya maka mulailah dengan tulisan” ujarnya.
Dalam diklat yang diikuti sekitar 45 siswa atau jurnalis muda ini, nantinya akan diwadahi dalam majalah sekolah yaitu Pragmatika. Diharapkan segala potensi kreasi para siswa dapat ditulis dan dinikmati oleh khalayak umum. Meskipun diklat tersebut hanya dilaksanakan selama sehari, namun para siswa diharapkan dapat memahami materi yang disampaikan. “Para siswa dapat menulis sesuai dengan gaya dan stayle masing-maisng. ujarnya.
Sementara itu, narasumber Dian Ardiansyah mengatakan bahwa pekerjaan utama dari para jurnaistik adalah mencari sumber wawancara dan menyusunya dalam sebuah berita. Dalam teknik wawancara diharapkan, para siswa atau jurnalis muda untuk dapat menguasai persoalan yang akan disampaikan termasuk didalamnya menyiapkan mental agar tetap percaya diri.
Sementara narasumber lain Zainal Abidin menyampaikan tentang artikel di media masa. Dimana peluang untuk menulis masih sangat terbuka lebar. Namun hal ini perlu diasah agar tulisan yang tersusuun dapat berkualitas .