JEPARA – Setidaknya dalam tiga hari terakhir, di Bank Rakyat Indonesia (BRI) terdapat kerumunan massa. Melihat hal itu, Satpol PP Jepara mengintruksikan kepada pihak BRI supaya menertibkan kerumunan massa tersebut.
Ali Shokib, warga Jambu Kecamatan Mlonggo, mengaku hari ini mengantre sejak fajar. Dia merupakan salah satu penerima Banpres Pelaku Usaha Mikro senilai Rp 2,4 juta. Dia terpaksa mengantre lebih awal supaya mendapatkan nomor antrean awal.
“Saya malah berangkat fajar ambil antrean. Sebelum buka sudah ramai,” kata dia, Jumat (23/10/2020).
Sementara itu, Kepala Satpol PP Jepara Abdul Syukur menyatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan BRI Cabang Jepara. Dari komunikasi itu, pihak BRI mengakui adanya kerumunan itu. Salah satu alasan kerumunan itu sulit diurai adalah banyaknya warga yang datang tanpa mengecek status penerimaan di link eform.bri.co.id/bpum.
“Padahal mestinya dicek dulu di link tersebut. Dapat atau tidak. Tapi yang terjadi masyarakat asal datang dengan bekal informasi lewat SMS,” terang Syukur.
Untuk itu, pihaknya menegaskan agar BRI segera mengkondisikan antrean. Sebelumnya, BRI sudah membatasi jumlah antrean dalam sehari hanya 150 nomor. Namun, ternyata yang datang lebih dari itu. Terutama di unit-unit BRI di sejumlah kecamatan.
Sementara itu, di BRI Cabang yang berlokasi di Jepara kota, rencananya akan dialihkan di gedung tenis indoor yang berada di samping gedung BRI. Hal itu dilakukan supaya tidak ada penumpukan massa yang sulit terurai.
“Untuk BRI Cabang, mereka minta personil Satpol PP untuk ikut mengawasi kerumunan. Sedangkan, untuk unit-unit lain, saya minta protokol kesehatan wajib diterapkan,” tegas Syukur. (JHI-FQ)