JEPARA – Salah satu komunitas yang selama ini bergelut dibidang sosial dengan cara mengumpulkan , mendokumentasikan dan menyelamatkan data historis kabupaten Jepara dari Kartini, pegunungan Muria hingga Karimunjawa, yakni Rumah Kartini yang bermarkaskan di Jalan KH.Moliki 02 Pengkol, Kec. Jepara, bakal menggelar gawe akbar di bulan April ini . Berbagai kegiatan yang dikemas dalam rangkaian acara Sewindu Rumah Kartini ” Menapak Jejak , Meretas Makna ” ini akan di helat pada tanggal 19-24 April 2016 bertempat di Chody Art Gallery Kauman Jepara .
Daniel Frits Maurit Tangkilisan selaku ketua panitia kegiatan mengatakan , sesuai maknanya ” Menapak Jejak , Meretas Makna ” berarti menapaktilasi jejak- jejak peradaban yang telah dibuat selama ini dan mencoba membuka makna simbol dalam karya.
” Rangkaian kegiatan yang kami gelar selama enam hari ini bertujuan untuk menunjukkan kepada publik Jepara maupun Internasional akan sejarah , keahlian , seni , budaya dan industri di era Kartini . Hal ini semata untuk penyelamatan dan pelestarian pusaka dan penguatan industri kreatif, terlebih untuk memperkenalkan karya seni ukir kayu yang hampir punah di Jepara,” terang Daniel pada Minggu (3/4/2016) .
Agenda acara yang akan dilaksanakan diantaranya mengadakan pameran , simposium internasional serta wisata sejarah . Dalam pameran tersendiri pihaknya akan memamerkan kembali barang era Kartini yang sudah direproduksi secara detail dan terkonsep .
” Seperti Macan Kurung , Gong Senen , Batik Kartini dan beberapa barang Kartini jaman dulu yang sudah kami reproduksi akan kami pamerkan ke masyarakat,” ungkap .
Dalam peringatan Sewindu Komunitas Rumah Kartini juga akan menggelar simposium Kartini yang akan diisi oleh sejarawan dari Departemen Sejarah Universitas Monash , Joost Coté yang meneliti lebih dari 20 tahun tentang sosok RA Kartini . Nantinya , Joost Cote akan memberikan materi dari judul bukunya ” Kartini and the Making of Indonesian Heritage ” atau Kartini dan Pembuatan Pusaka Indonesia .
“Diambil dari tulisan Kartini , Joost Cote mengatakan kepada orang Eropa bahwa ukir kayu, batik, gamelan dan lain lain , merefleksikan kehidupan & jiwa orang Jawa,” jelasnya .
Lebih lanjut Daniel mengatakan, masih banyak agenda acara lain yang bisa diikuti masyarakat umum guna menambah pengetahuan tentang sejarah dan budaya era Kartini maupun Jepara .
” Selain itu kami juga akan mendatangi beberapa tempat bersejarah di Jepara dalam kegiatan wisata sejarah , karena di Jepara banyak tempat maupun bangunan yang memiliki nilai historis ,” pungkas Daniel.