JEPARA – Ratusan anak TK Terpadu Jepara berkunjung ke Sanggar Komunitas Rumah Belajar Ilalang, yang berada di Desa Kecapi Tahun Sabtu (12/11/2016). Kedatangan mereka tak lain adalah ingin bermain sambil belajar bersama dengan ibundanya.
Kegiatan bermain tersebut merupakan suatu program dari TK Terpadu Jepara guna lebih mengakrabkan antara anak dengan orang tuanya terutama ibundanya agar tercipta kedekatan emosional yang lebih baik. Selain itu, kegiatan tersebut adalah salah satu langkah kongkrit dalam bidang pendidikan yang bersinergi. Untuk itu, dipilihlah Komunitas Rumah Belajar Ilalang sebagai partner yang selama ini konsen dan aktif dalam pendampingan dunia anak-anak di Jepara.
Muhammad Hasan selaku Direktur Rumah Belajar Ilalang ( RBI ) mengatakan, Kegiatan ini mengambil tema “BERPETUALANG DI NEGERI DOLANAN”. Dimana anak dan ibundanya diajak ikut membantu kekerajaan dolanan yang sedang dilanda krisis pohon.
” Kami tugaskan antara anak dan ibundanya menyelesaikan semua tantangan. Sebagai hadiahnya mereka akan mendapatkan satu satu pot dan bibit untuk ditanam,” ungkapnya kepada Jeparahariini.com .
Dalam kesempatan spesial tersebut, beberapa permainan tradisional juga ditampilkan. Diantaranya adalah egrang, kaki seribu, ular-ular manding, jembatan manusia dan kriya tanah liat. Kegiatan outbound ini merupakan kombinasi antara dongeng dan giat lapangan.
“Kami mengajak mereka ikut dalam dongeng, peserta kami jadikan prajurit kerajaan dolanan” Terangnya.
Antusias dan keceriaan anak – anak terlihat saat bermain di sanggar RBI. Hal itu terbukti ketika mereka sedang asik bermain meski sampai ada yang terjatuh dan lelah tapi tetap berusaha untuk menyelesaikan setiap permainan dan misi yang sudah ditentukan. Dan antara anak bersama ibundanya juga terlihat lebih kompak saat bermain.
” Antusias mereka sangat bagus saat mengikuti kegiatan, bahkan saat waktu yang ditentukan sudah selesai mereka masih saja tetap asik bermain dan ada juga yang enggan berajak dari tempat bermain,” tambah Hasan.
Sementara itu, Dian selaku ibunda dari peserta didik Rara mengaku sangat senang bisa menemani buah hatinya bermain. Dengan kegiatan belajar sambil bermain ini, pihaknya bisa bernostalgia pada masa kecilnya dengan bermain permainan tradisional.
” Dengan adanya kegiatan ini saya jadi bisa mengingat masa kecil saya, namun sayangnya permainan tradisional seperti ini hampir jarang sekali anak-anak jaman sekarang melakukannya. Harapan saya kegiatan ini bisa dilakukan secara reguler supaya anak-anak tidak kebanyakkan bermain gadget dan lebih bisa berinteraksi dengan alam dan teman lainnya” ungkap Dian.