KARIMUNJAWA – Ribuan masyarakat Karimunjawa menggelar tradisi Barikan Karimunjawa Qubro yang dipusatkan di alun-alun Karimunjawa Kamis (20/10/2016).
Tak hanya masyarakat lokal saja yang meramaikan acara tahunan tersebut, berbagai macam suku, agama, serta wisatawan mancanegara juga turut menyaksikan acara puncak Festival Barikan Karimunjawa tersebut.
” Seluruh masyarakat Karimunjawa dari berbagai suku, wisatawan manca juga ikut andil bagian dalam Barikan,” ungkap Sucipto selaku tokoh masyarakat Karimunjawa.
Pihaknya menjelaskan, Tradisi Barikan ini dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat Karimunjawa kepada sang Tuhan. Kegiatan itu juga menjadi pengharapan agar saat musim angin barat tiba, warga selalu diberi keselamatan.
” Barikan ini juga sebagai wujud persaudaran antar sesama, harapan kami semoga warga Karimunjawa selalu diberikan kesehatan, keselamatan dan rizky yang melimpah,” terangnya.
Sementara itu ketua panitia Festival Barikan Srianto mengatakan, untuk tahun ini tradisi Batikan Karimunjawa lebih meriah dibandingkan tahun sebelumnya. Karena banyak kegiatan yang diselenggarakan. Diantaranya menggelar berbagai pelatihan untuk pelajar dan juga untuk masyarakat umum di Karimunjawa.
” Ada 20 workshop yang kita selenggarakan bersama dengan berbagai Komunitas yang berkompeten dibidangnya, tujuannya agar masyarakat lebih bisa kreatif, produktif, dan lebih bisa mencintai tradisi, seni dan budaya yang ada,” ungkap Srianto.
Untuk prosesi puncak Tradisi Barikan Qubro dimulai setelah sholat Ashar. Ibu- ibu warga Karimunjawa dari rumah datang ke perempatan jalan desa dengan membawa Buceng, tumpeng kecil berisi garam, kacang hijau, telor, dan minyak goreng. Setelah semua warga berkumpul, tokoh agama memimpin doa. Selanjutnya, lima tumpeng besar diarak keliling desa sebelum dilarung.
” Barikan Karimunjawa diselenggarakan setiap hari Jumat wage di bulan Sura penanggalan Jawa,” pungkasnya.