JEPARA – Ribuan warga masyarakat Desa Kendengsidialit Kecamatan Welahan, Jepara, pada Kamis (20/9) menggelar acara tradisi kirab budaya seribu ingkung. Ribuan ingkung tersebut diarak sejauh satu kilometer oleh para petani menuju persawahan setempat dari balai desa.
Tak hanya itu, kirab semakin meriah dengan diadakannya lomba wong-wongan sawah yang juga diarak bersama dengan barisan kirab. Didalam barisan meliputi pasukan keprajuritan, kepala desa, replika kerbau, rebana, dan ribuan petani pembawa ingkung ayam.
Kepala Desa Kendengsidialit, Kahono Wibowo mengungkapkan, tujuan diadakan kirab budaya yang digelar sejak 13-27 September ini untuk menjalin kerukunan warga dan mengangkat potensi desa Kendeng Sidialit. Selain itu, legiatan ini merupakan bentuk rasa syukur para petani atas hasil bumi.
” Untuk kegiatan syukuran para petani ini sering kita selenggarakan, namun kali ini kami gelar secara maksimal dan dikemas semacam kirab budaya yang diikuti oleh para petani dan masyarakat setempat. Kenyataannya mereka (petani) menyambut baik,” ungkapnya.
Lebih lanjut Kahono menjelaskan, beragam acara dalam rangkaian kirab budaya ini banyak sekali menampilkan kegiatan. Diantaranya pentas seni, napak tilas makam leluhur, kirab sembilan gunungan dan pagelaran wayang kulit lima dalang lima panggung dalam satu cerita.
” Untuk acara Kirab Seribu Ingkung ini juga merupakan rentetan dari kirab budaya Desa Kendengsidialit,” jelasnya.
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang hadir langsung dalam acara tersebut mengapresiasi kegiatan kirab seribu ingkung yang menjadi tradisi warga setempat. Orang nomer satu di Jawa Tengah tersebut juga mengungkapkan bahwa pertanian di wilayah setempat juga bagus. Karena, dalam satu tahun bisa tiga kali masa tanam.
” Kegiatan wujud rasa syukur petani denganenggelar kirab budaya ini bagus, apalagi sudah terlaksana secara rutin tiap tahun. Hal ini bisa menjalin kerukunan antar petani dan antar warga,” paparnya.