JEPARA – Sebanyak 190.149 remaja usia antara 10 – 19 tahun di Kabupaten Jepara rentan terhadap berbagai permasalahan. Diantaranya terkait pencarian jatidiri yang saat ini mengalami tantangan yang sangat kompleks. Hal ini dikarenakan perkembangan tekhnologi yang bisa diibarat pedang bermata dua. Disatu sisi bisa membawa manfaat positif dan sisi lain dapat membawa pengaruh negatif.
Hal tersebut disampaikan oleh bupati Jepara Ahmad Marzuki yang diwakilkan oleh Sekertaris Daerah Jepara Solih, saat Pembukaan Lomba Duta Pelajar Generasi Berencana Tahun 2017, di Serambi Belakang Pendapa Kabupaten Jepara, Minggu (26/02/2017).
Berbagai masalah yang saat ini sering terjadi dikalangan remaja adalah masalah seksualitas seperti hamil dluar nikah dan aborsi, terinfeksi Penyakit Menular Seksual (PMS), HIV dan AIDS, penyalahgunaan Narkotik, Psikotropika, dan Zat Aditif (NAPZA) dan berbagai permasalahan remaja lainnya.
” Ketidaktahuan remaja terhadap permasalahan reproduksi ini juga memicu tingginya angka pernikahan dini di Indonesia, termasuk di Jepara. Terkait dengan kesehatan reproduksi, meskipun sekarang para orang tua sudah mulai bersikap terbuka namun tidak bisa dipungkiri bahwa masih banyak orang tua yang menganggap tabu jika harus berbicara mengenai permasalahan ini, terutama kepada anak-anaknya.” ujar Solih dihadapan puluhan tamu undangan yang datang terdiri dari perwakilan siswa SMA sederajat, Guru Pendamping dan lainnya.
Solih menambahkan, Pemkab Jepara sudah berkomitmen untuk melakukan pemberdayaan remaja agar diusia muda mengisi hari-harinya dengan kegiatan yang positif. Selain dengan program Generasi Berencana atau GenRe juga dengan membentuk Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR) di semua kecamatan.
” PIK-KRR ini sebagai pusat konsultasi kesehatan reproduksi remaja. Diharapkan dapat meningkatkan rata-rata usia kawin pertama, mengurangi kenakalan remaja, mencegah penyalahgunaan narkoba, serta penularan HIV/AIDS,” jelasnya.
Sementara itu ketua FKJ PMII Kabupaten Jepara Uswatun Hasanah menjelaskan, remaja merupakan bagian potensi bagi pembangunan bangsa di masa depan. Diharapkan Pemilihan Duta Genre tahun 2017 ini memperoleh sosok motivator yang akan membantu dalam mensosialisasikan program genre di lingkungan sekolah.
” Harapannya bisa mengurangi kenakalan remaja di Kabupaten Jepara,” kata Uswatun.