JEPARA – Tak kalah seperti dikota – kota besar layaknya Bali yang memiliki brand kaos lokal Joger, Jogja yang memiliki Dagadu, dan di Jepara selain terkenal akan ukirannya, juga terkenal dengan souvenir kaos Khas Jepara yaitu Qimo.
Salah satu brand lokal dari Kota Ukir ini memang fokus dalam pembuatan kaos serta merchandise lainnya. Dimana, karya yang diterapkan dalam desain kaosnya bertemakan tentang Jepara, Kartini, Karimunjawa, seni budaya dan juga isu sosial yang berkembang di Jepara maupun Indonesia.
Qimo merupakan brand clothing asal Jepara yang sudah eksis sejak 2006. Qimo merupakan salah satu industri kreatif di Kota Ukir yang sampai saat ini terus berkembang dengan karya- karya briliannya yang selalu dinantikan Qimo lovers ( Sebutan untuk fans Qimo ).
Pingin tahu kan apa itu Qimo lebih jauh? Yuk simak wawancara ekslusif Jepara Hari Ini dengan owner sekaligus founder QimoJapara.
Bagaimana Awal Terbentuknya Qimo ?
Seorang owner dan pendiri Qimo M. Afif Issyarobi yang sering disapa Apeep Qimo mengaku, bisnis industri kreatif yang ia dirikan ini bermula sejak masih dibangku kuliah. Saat itu masih mahasiswa fakultas seni rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Setelah lulus 2009,
Apeep memutuskan untuk kembali ke kota asal Jepara.
“ Kembalinya saya di Jepara muncul banyak pertanyaan, kegelisahan pada diri saya untuk membuat sebuah identitas tentang kota ini. Karena pada saat itu masyarakat maupun anak mudanya belum begitu caretentang Jepara. Dari situlah muncul gagasan untuk membuat industri kreatif Qimo,” ungkap Apeep saat ditemui di storenya Pengkol Mbelik, Jepara, Kamis ( 11 – 08 – 2019).
Dari situlah, lanjut Apeep, mencoba untuk membangun industri kreatif dengan cara memfokuskan lewat karyanya untuk mengenalkan identitas Jepara dengan memasukkan unsur seni, budaya dan sejarah, dengan kekuatan literatur data, idea, ilustrasi, desain dan karakteristiknya pada sebuah produk.
“ Cara mengenalkan Jepara kepada publik melalui karya – karya saya lewat produk berupa kaos dan beberapa merchandise lainnya. Lewat situlah Qimo ada sampai saat ini”, Terang pemuda yang pernah juga dipercaya untuk membuatkan desain poster, publikasi dan beberapa merchandise dari grup band GIGI, Andra & The Backbone, Shaggy Dog dan Band Luar Negeri.
Kenapa memilih nama Qimo ?
Nama Qimo sebenarnya diambil dari nama Kima atau sering disebut Kimo oleh masyarakat Jepara, yang mana Kimo ini merupakan salah satu jenis kerang raksasa yang sangat populer di Kabupaten Jepara. Kimo ini banyak sekali didapatkan di kepulauan Karimunjawa. Namun saat iniKimo tersendiri habitatnya sudah dilindungi oleh balai taman nasional.
“ Sebenarnya simple sih, Kimo itu adalah makanan favorit saya yang dulu paling banyak dicari dan memang enak rasanya kalau dimasak, dan yang pasti memiliki gizi yang melimpah juga sangat sulit untuk didapatkan, karena menjadi makanan favorit banyak orang dan mahal harganya. Dari kesukaan saya terhadap Kimo itulah saya bikin Qimo namun dengan merubah hurufnya saja”, kata Apeep.
Apa yang membedakan Qimo dengan brand lainnya ?
Produk Qimo souvenir Khas Jepara memiliki ciri khas tersendiri. Dimana desain yang diterapkan pada produk Qimo sangat memperhatikan karakter gambar yang dibuat. Pengerjaan desain secara manual dari proses sketch gambar di kertas hingga proses pewarnaan dan finishing ke media digital komputerisasi sangat memperhatikan detailing.
Selain itu, gambar desain yang dikerjakan untuk produk Qimo juga memiliki makna atau filosofi tersendiri pada setiap desainnya. Apeep menerangkan, sebelum membuat desain seringkali melakukan riset terlebih dahulu yang dibantu bersama komunitas Rumah Kartini Japara. Idenya desain yang dibuat berasal dari sejarah, budaya, folklor yang ada di Jepara.
“ Yang sangat membedayakan dengan yang lain adalah detailingnya serta prosesnya, selain agar nyaman dikenakan produk Qimo memilih bahan kaos cotton combad dan jenis sablon bervarian, mulai dari soft rubber, discharge dan plastisol dan packaging kaos yang unik adalah salahsatu yang berbeda dengan brand lainnya. Selain itu tema desainnya adalah tentang Jepara dan beberapa edisi tentang Indonesia untuk menghidupkan jiwa dan rasa nasionalisme.
Bagaimana Cara Mendapatkan Produk Qimo ?
Target atau pangsa pasar dari Qimo sendiri adalah kaum millenial. Semua kalangan masuk dalam kategori untuk produk Qimo. Selama ini, Qimo Japara memiliki satu official store yang berada di Jepara, tepatnya di Jl. KH. Moliki No.02, Pengkol, Kecamatan. Jepara Kota. Di Official store Qimo buka setiap hari kecuali hari Senin dan hari libur nasional tutup. Buka mulai pukul 10.00 wib – 20.00 wib.
Disana, kamu juga bisa melihat banyak foto – foto sejarah kuno dan buku sejarah tentang Jepara. Selain itu, di store Qimo sangat instagramable. Karena disana bentuk bangunannya unik dan penuh dengan gambar yang menarik untuk diabadikan dan diunggah ke media sosial.
Selain bisa datang langsung ke official store untuk pembelian secara offline, Qimojapara juga melayani pembelian secara online. Bisa langsung kontak di media sosial ataupun website yang dimiliki Qimojapara.
Tak ayal, produk- produk Qimo sampai saat ini sudah banyak diminati masyarakat luas. Selain Jepara, konsumen aktif dari Qimo juga tersebar di seluruh kota yang ada di Indonesia.
“ Paling banyak konsumen Qimo memang dari Jepara. Namun tak sedikit pula dari kota kota besar diseluruh Indonesia juga order di Qimo. Karena kita membuka pembelian lewat online. Selain itu, wisatawan mancanegara yang saat berkunjung dan berwisata di Jepara juga banyak yang mengoleksi kaos Qimo. Karena Qimo adalah souvenir dan merchandise khas Jepara,” Kata Apeep.
Apeep menambahkan, Qimo yang tak lain sebagai industri kreatif juga memberikan sumbangsih besar untuk Komunitas Rumah Kartini Japara. Dimana, Komunitas Rumah Kartini ini adalah komunitas yang fokus pada mempelajari, Riset, pengumpulan data Seni dan sejarah tentang Japara yang sudah didirikannya pada tahun 2008.
“ Kami sangat mengapresiasi kepada anda yang selama ini sudah membeli produk QimoJapara. Sebagian hasil penjualannya, kami gunakan bersama Komunitas Rumah Kartini untuk melakukan riset pengumpulan data yang sudah 100 tahun lebih telah hilang dari Jepara. Kegiatan ini untuk memberikan informasi yang berhubungan dengan Mbah Kartini dan Japara lebih luasnya, dan tugas ini mungkin akan lama dan berkelanjutan untuk menjaga jati diri Japara, lebih luasnya untuk kekuatan dan identitas Negara Kesatuan Republik Indonesia,” Pungkas Apeep.