JEPARA – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Jepara menggelar pameran dan lomba foto bertajuk ” Jepara Photo Exibition 2018 “. Pameran digelar Sabtu 10 – 18 November 2018 bertempat di Lantai 2 Pasar Pengkol, Jepara.
Pameran yang mengangkat tema ” Pahlawanku” itu memamerkan 125 foto dari para peserta lomba yang diikuti pelajar sekabupaten Jepara. Selain karya photo yang ditampilkan, juga memamerkan puluhan karya seni rupa dari Perupa Jepara. Berbagai rangkain acara juga digelar, seperti hunting photo dan juga workshop photografi
Ketua PWI Jepara Budi Santoso dalam sambutan dalam pembukaan acara mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian program kerja PWI Jepara 2018 menggandeng dengan komunitas foto Jepara, Dewan Kesenian Daerah Jepara, Diskominfo Jepara serta Perupa Jepara.
” Kebetulan untuk tahun ini, pameran dan lomba ini mendapatkan tempat yang bagus yakni di Pasar Pengkol. Ini adalah hal yang unik, pameran seni digelar dipasar. Hal ini untuk mendekatkan karya seni kepada masyarakat,” ungkapnya.
Budi berharap, dengan adanya kegiatan ini mudah – mudahanan bisa memberi manfaat positif, dan bisa memberikan sumbangsih kepada Jepara.
” Meskipun sifatnya tidak secara langsung paling tidak bisa memberikan ruang kepada pelaku di bidiang potografi untuk lebih bersemangat dan mengekplorasi lebih baik lagi sehingga memberikan nama baik Jepara,” harapnya.
Sementara itu Bupati Jepara Ahmad Marzuqi melalui Kepala Dinas Kominfo Jepara Yoso Suwarno mengungkapkan, kedepan pasar- pasar yang ada di Jepara ini konsepnya harus dikembangkan tidak hanya sebagai pusat transaksi pedagang dengan pembeli, namun bisa sebagai tempat rekresai maupun ajang kesenian.
” Selain pasar Pengkol ini untuk bekerjasama menggelar event yang saling menguntungkan bisa digelar seperti di pasar kerajinan Margoyoso, Lantai 2 Paasar Ratu, SCJ, dll,” ungkapnya.
Menurutnya dengan diadakan lomba dan pameran fotografi seperti ini memiliki nilai positif lebih. Selain menunjukkan kreatifitas anak muda dibidang photografi juga untuk memperkenalknan keindahan Jepara kepada masyarkaat luas.
” Dulu ketika Karimunjawa belum dikenal. Dengan adanya potografi kemudian diupload di sosial media, maka Karimunjawa menjadi dikenal ramai dan banyak kunjungan ke sana sehingga mendorong Karimunjawa menjadi berkembang seperti saat ini,” tandasnya.