JEPARA – Hari ini, sebanyak 66 SMP di Kabupaten Jepara mulai mencoba pembelajaran tatap muka. Ini dilaksanakan tepat pada Penilaian Akhir Semester (PAS) Gasal yang akan berjalan selama sebelas hari ke depan.
Suasana di Jalan Kartini, tepatnya di depan SMP N 5 dan 6 Jepara, Senin (30/11/2020) pagi tadi ramai pelajar berseragam lengkap memenuhi trotoar di area dua sekolah itu. Mereka rupanya sedang bergantian giliran untuk masuk sekolah dan mengikuti ujian semesteran.
Darono Ardi Widodo, Kepala SMP N 6 Jepara, menyebutkan bahwa seluruh siswanya yang berjumlah 666 pelajar itu hari ini mulai masuk sekolah. Untuk mengurangi kerumunan, pihaknya memberlakukan sistem shift sebanyak dua kali dalam sehari.
“Ini uji coba pembelajaran tatap muka pertama kali selama masa pandemi. Kami terapkan protokol kesehatan ketat. Juga kami berlakukan shift masuknya,” jelas Darono.
Sementara itu, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara, melakukan pemantauan ketat terhadap 73 SMP negeri dan swasta yang mulai Senin (30/11/2020) ini, melakukan simulasi pembelajaran tatap muka.
“Jika ada pelanggaran protokol kesehatan atau ada situasi yang tidak diinginkan di masing-masing satuan pendidikan, keesokan harinya, sekolah dimaksud tidak boleh lagi ikut simulasi. Harus kembali memberlakukan PJJ (pembelajaran jarak jauh –red). Bahkan jika perkembangan Covid-19 pada tingkat kabupaten memburuk, simulasi di seluruh sekolah langsung dihentikan,” kata Kepala Dinas Pendidikan pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara Agus Tri Harjono.
Simulasi ini dilaksanakan berbarengan dengan penyelenggaraan penilaian akhir semester (PAS). Dalam pelaksanaan PAS di dalam kelas, jarak tempat duduk peserta juga diatur renggang. Agar kegiatan tatap muka terbatas ini sesuai SKB 4 Menteri tertanggal 20 November 2020 dan Perbup Nomor 52 Tahun 2020, jadwal PAS juga diatur hingga 11 hari agar sekolah bisa mengatur penjadwalan PAS dalam dua sif. Masing-masing sif, 1 mata pelajaran dengan waktu 60 menit. Jeda antar sif 60 menit agar tidak terjadi pertemuan antara siswa yang masuk pada shif pertama dengan sif berikutnya.
“Jadwalnya mulai Senin, 30 November 2020 sampai 11 Desember 2020,” kata Haryanto.
Dalam pelaksanaan simulasi, sejumlah arahan juga diberikan. Orang tua yang tidak mengizinkan anaknya mengikuti tatap muka terbatas, harus dilayani lewat daring atau pembelajaran jarak jauh. Selanjutnya, jika perkembangan Covid-19 tidak baik, tatap muka terbatas langsung dihentikan.
Disdikpora menggariskan agar jangan ada penumpukan antrian siswa. Selama siswa berada di lingkungan sekolah harus ada petugas yang selalu mengontrol, jangan sampai ada yang melakukan pelanggaran protokol kesehatan.
“Setiap hari harus dilakukan rapat evaluasi bersama di masing masing satuan pendidikan atas setiap persoalan atau kendala yang terjadi. Setiap kendala harus ada solusinya sehingga hari berikutnya bisa berjalan lebih baik,” tambahnya. (JHI-FQ)