JEPARA– Pada sebuah perusahaan atau industri, kegiatan bisnis menjadi perilaku utama dari para pelaku bisnis. Selama ini perusahaan dianggap sebagai lembaga yang dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat terlebih pada sekitar. Tak jarang, sebuah perusahaan mendapatkan ancaman atau gangguan yang bersifat eksternal terkait suatu permasalahan yang terjadi di luar area perusahaannya.
Terlebih bagi perusahaan yang memiliki kegiatan bisnis bergerak di bidang pemanfaatan sumber daya alam, baik secara langsung maupun yang tidak langsung. Tentunya hal itu memberikan dampak pada lingkungan sekitarnya, seperti maslah polusi, limbah, tenaga kerja, maupun keamanan. Hal ini seperti yang disampaikan Bupati Jepara Ahmad Marzuqi, saat pembukaan pameran bursa kerja (job fair) dan kelompok usaha binaan Diskopukmnakertrans, di Hall Restoran Maribu, Jalan Shima nomor 20, Kelurahan Pengkol, Kecamatan Jepara, Jumat (27/7).
Ahmad Marzuqi mengungkapkan, bahwa permasalah yang kerap terjadi biasanya berupa sikap ketidakpuasan masyarakat sekitar atas ketidak hadiran suatu perusahaan yang menjalankan aktivitas bisnisnya di wilayah mereka. ”Kalau perusahaan itu sudah tidak memperdulikan pada lingkungan yang dekat lebih-lebih, maka akan selalu mendapatkan gangguan lebih-lebih gangguan keamanan,” ujar dia.
Lebih lanjut ia menekankan, semua pelaku bisnis yang berada di wilayah terpimpinnya, untuk dapat lebih peka akan sebuah tanggung jawab sosial. Sehingga munculnya gangguan terhadap keamanan, yang dapat memicu terjadinya konflik antara perusahaan dengan masyarakat sekitar dapat dihindari. “Perhatikan mereka (warga sekitar perusahaan), perhatikan mereka kalau anda ingin mendapatkan jaminan keamanan,” kata Bupati Jepara.
Disamping kegiatan pengamanan yang melibatkan TNI/Polri, strategi tersebut sangatlah diperlukan, agar kegiatan pengamanan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Sehingga tujuan yang diharapkan baik oleh pengusahan itu sendiri, maupun pekerja dan warga sekitar dapat tercipta dengan harmonis, baik, dan kondusif