JEPARA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara memberikan gambaran umum terkait gagasan smart city tahun 2021. Gagasan tersebut merupakan respon pemerintah atas kemajuan teknologi yang mengharuskan untuk membangun sistem berbasis teknologi.
Dalam hal ini, Sekda Jepara Edy Sujatmiko memaparkan gagasan smart city 2021 itu pada penilaian (assesment) program gerakan menuju Smart City 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia (RI). Pihaknya mengatakan saat ini diperlukan sebuah urban management system berbasis data yang terintegrasi dengan baik. Kolaborasi data antar sektor pemerintahan diharapkan mampu mendorong Jepara mampu berkompetisi di era digital saat ini.
”Integrasi data seluruh sektor menjadi pijakan penting dalam pelaksanaan smart city,” kata Edy.
Edy menambahkan, Smart City ini didasarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jepara 2017 -2022 dan Rencana Strategis (Renstra), di masing-masing Perangkat Daerah. “Jepara mejadi salah satu kota percontohan dari 100 kota yang akan ditunjuk oleh pemerintah pusat terkait Smart City,” ujarnya.
Pihaknya menyebutkan, ada 6 indikator terkait Smart City ini. Yaitu Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society, dan Smart Environmet. Sebagai contoh Smart branding, Ini merupakan inovasi pemasaran sehingga mampu meningkatkan daya saing daerah dengan mengembangkan 3 elemen, yaitu pariwisata, bisnis dan wajah kota.
Dalam penilaian ini, lanjut Edy, aspek penilaiannya antara lain aspek komitmen pimpinan, kebijakan strategis, visi pembangunan daerah, anggaran Teknologi Informasi, dan Komunikasi (TIK), infrastruktur dan aplikasi.
Kabid Informatika Diskominfo Jepara Endang Retnoningsih mengatakan, gerakan Smart City 2021 merupakan gerakan sebagai salah satu usaha untuk memaksimalkan potensi yang ada dan dimiliki di Kabupaen Jepara baik potensi pariwisata, ekonomi, maupun kondisi sosial masyarakat dengan memanfaatkan TIK sebagai pendukungnya.
“Ini merupakan konsep pengelolaan kota berkelanjutan, untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih mudah, dengan memanfaatkan TIK serta inovasi yang diarahkan untuk perbaikan kinerja,” terang Endang. (JHI-FQ)