JEPARA – Persoalan kelangkaan pupuk di kalangan petani Jepara hingga kini masih menjadi persoalan serius akibat kelangkaan. Namun, pemerintah justru mengklaim sudah menyediakan stok pupuk hingga setahun ke depan.
Karsono, salah satu petani asal Desa Sumberrejo Kecamatan Donorojo, mengungkapkan bahwa saat ini pupuk masih langka untuk didapatkan para petani. Meskipun dia tak memiliki Kartu Tani, pupuk non subsidi juga terbilang langka di sana.
“Tetangga dan saudara banyak yang dapat Kartu Tani, sampai sekarang masih kesulitan mendapatkan pupuk,” ungkap Karsono, Selasa (12/1/2021).
Sementara itu, petani lain asal Kecamatan Bangsri, Sobirin juga mengaku kesulitan mendapatkan pupuk. Meskipun ia memiliki Kartu Tani, hal itu tidak menyebabkan pupuk mudah didapatkan. “Sampai sekarang (pupuk, red) masih sulit. Apalagi yang subsidi. Padahal besok Jumat pekan ini harus sudah mulai memupuk,” kata dia.
Untuk sekali masa tanam, Sobirin bisa menghabiskan pupuk sebanyak 21 sak dengan isi 50 kilogram. Dari informasi yang dia dapatkan, sudah ada pupuk di kelompok pertanian tempat dia tinggal. Namun hingga kini belum diedarkan.
Kenyataan lain justru berkebalikan dengan yang diinformasikan oleh Sumardi, Kasi Bidang Sarpras dan Penyuluhan pada DKPP Jepara, Selasa (12/1/2021). Pihaknya mengatakan per 6 Januari lalu, DKPP sudah menetapkan alokasi ketersediaan pupuk untuk seluruh Jepara selama 2021.
”Kita sudah menetapkan alokasi tahun 2021 per 6 Januari. Sebagai dasar penyaluran pupuk,” kata Mardi.
Pihaknya menyebutkan, persediaan pupuk Urea untuk tahun ini ada sekitar 15,7 ribu ton. Jumlah ini hampir sama dengan persediaan tahun lalu sekitar 15,8 ton pupuk Urea.
”Pupuk sudah tersedia di distributor dan Kios Pupuk Lengkap (KPL) di seluruh kawasan Jepara. Para petani sudah bisa membeli pupuk di sana,” imbuh Mardi.
Mardi menambahkan, stok pupuk yang tersedia di masing-masing distributor dan KPL tidaklah sama. Melainkan disesuaikan dengan kebutuhan. Sebab, menurut Mardi, kebutuhan pemupukan di masing-masing wilayah tidaklah sama.
Terkait dengan harga, pihaknya mengungkapkan adanya kenaikan harga pada tahun ini. Untuk pupuk Urea subsidi, harga yang semula Rp 1.800 per kilogram, kini naik menjadi Rp 2.250 ribu per kilogram. Sementara itu, untuk pupuk yang non subsidi saat ini berkisar di harga Rp 6-7 ribu per kilogram.
Mardi melanjutkan, hingga kini petani Jepara yang sudah memegang Kartu Tani ada sekitar 48 ribu orang. Pemegang Kartu Tani bisa membeli pupuk dengan harga subsidi. (JHI-FQ)