Ketua DPC GOPTKI Kabupaten Jepara Ny Susi Sholih membuka seminar tentang Strategi Pembelajaran yang berorintasi pada Perkembangan Anak TK di Ruang Rapat I setda Jepara Kamis (18/9/2014). Kegiatan ini d iikuti sebanyak 88 peserta dari guru yayasan dan guru TK Dp Ranting Kecamatan Jepara. Nampak hadir narasumber Siti Saroh Kepala TK Matahari yang akan memberikan pandangan kepada peserta tentang belajar melalui bermaian dan Sakiman Ketua IGTKI Jepara yang akan memberikan materi tentang teknik atau stategi pembelajaran pada anak usia dini.
Seminar ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada semua guru TK dalam mengembangkan keratifitas anak didik. Acara ini Ny. Susi Sholih memberikan penghargaan secara simbolis kepada guru TK atas pengabdian sebagai guru di TK diantaranya Eka Puji Astuti dari TK TA II Panggang dan Dwi Rohmianah TK Bayangkari Jepara. Ketua DPC GOPTKI Kabupaten Jepara Ny. Susi Sholih dalam sambutanya mengharap kepada semua guru TK untuk senantiasa memperhatikan perkembangan anak dalam memberikan pembelajaran sesuai dengan kemampuan dan daya tangkap anak didik. Dalam memberikan pembelajaran kepada anak hendakanya guru memberikan secara seedikit demi sedikit kepada anak dan diberi kesempatan melakukan kegiatan dalam memilih permainan yang disukai agar nantinya menjadi anak yang mandiri, kata Ny Susi Sholih.
Menurut Siti Saroh bahwa pembelajaran melalui permainan merupakan suatu aktivitas yang spontan pada seorang anak dimana dia nantinya akan berinteraksi dengan orang lain dan benda sekitarnya, perlu dilakukan dengan senang hati atas inisiatif sendiri dengan menggunakan daya khayal, panca indera yang dimiliki pada anggota tubuh, kata Siti Saroh. Lebih lanjut dikatakan oleh Siti Saroh pembelajaran melalui permaian ini banyak sekali manfaatnya bagi perkembangan alat pengindraan diantaranya penglihatan, pendengaran, penciuman, pengucapan dan perabaan. Selain itu juga sebagai media terapi selama bermain agar si anak nantinya akan tampil bebas. Dan yang lain sebagai media intervensi untuk melatih konsentrasi si anak dalam memusatkan perhatiannya pada tugas tertentu dengan melalui konsep dasar seperti warna, bentuk dan lainnya, ucap Siti Saroh.
Lain halnya dengan Sakiman bahwa anak hendaknya mempunyai hubungan sosial yang perlu diperhatikan. Hubungan sosial ini diantaranya tidak peduli dengan lingkungan karena sedang asik bermain, sebagai penonton yang ingin selalu mempertikan, suka main sendiri tanpa adanya gangguan dalam bermain. Selain itu juga anak kalau bermain ingin selalu didampingi, bermain bersama dan main yang ingin melakukan kerjasama dengan teman. Dalam bermain guru hendaknya selalu memperhatikan anak yang usianya tidak sama jangan dijadikan satu jika ini terjadi akan timbul pertengkaran. Untuk menetukan bemain perlu empat pijakan langka bermain bermutu yang perlu diperhatikan diantaranya pijakan lingkungan, pijakan pengalaman sebelum bermain pada anak tersebut, pijakan pengalaman main anak setiap anak dan pijakan pengalaman setelah bermain, kata Sakiman.
Ditegaskan lebih lanjut bahwa pijakan pengalaman sebelum bermain guru hendaknya bisa menjelaskan kegiatan main dengan member contoh cara penggunaan bahan alat tersebut secara tepat. Kemudian pijakan pengalaman main setiap anak guru harus senantiasa memberikan perhatian kepada semua anak dengan berpindah dari satu ketempat yang lain sambil memberikan dukungan pada kegiatan anak selagi masih bermain. Untuk pijakan pengalaman setelah bermain guru bisa mengarahkan dan menasehati anak setelah selesai bermain bisa mengembalikan alat permainan ketempat semula sebagai bentuk tanggungjawab anak, kata Sakiman.