JEPARA – Selama pandemi, hampir seluruh aktivitas para atlet sepak takraw tidak berjalan. Enam bulan telah berlalu, mulai pekan ini latihan-latihan akan kembali digelar. Namun tetap dengan berbagai batasan-batasan.
Ketua Pengkab PSTI Kabupaten Jepara Ary Bachtiar mengungkapkan, bahwa selama pandemi covid-19 yang sudah berlangsung selama enam bulan terakhir mengakibatkan atlet-atlet sepak takraw off latihan. Gedung Olahraga (GOR) Sepak Takraw yang berada di Kecamatan Welahan yang biasanya ramai dipakai untuk latihan dan pertandingan, selama pandemi sepi tak terpakai sama sekali.
Melihat perkembangan Covid-19 di Jepara, Ary menilai sudah waktunya para atlet bisa kembali menggelar latihan. Hal ini penting dilakukan supaya kualitas atlet-atlet sepak takraw Jepara yang sudah diakui di level nasional maupun internasional, tidak mengalami degradasi kualitas.
“Daerah lain sudah mulai mempersiapkan diri dengan latihan, kita juga tidak ingin tertinggal dalam mempersiapkan latihan, apalagi cabang olahraga lain juga sudah mulai latihan termasuk Persijap Jepara juga mendapatkan ijin latihan secara tertutup tanpa dihadiri oleh penonton. GOR Sepak Takraw Jepara Welahan Jepara hanya khusus untuk atlet saja, untuk latihan tertutup dan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” kata Ary.
Pihaknya menegaskan, latihan yang rencananya digelar mulai pekan ini harus mematuhi protokol Covid-19. GOR Welahan juga hanya dipakai untuk latihan saja. Tidak boleh digunakan untuk even perlombaan sebelum ada izin resmi dari pemerintah. Bukan hanya itu, yang boleh latihan hanyalah atlet sepak takraw dan tidak untuk latihan umum.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ketua harian Pengkab PSTI Jepara, Musthakim ” GOR Sepak Takraw Welahan kita buat latihan tertutup bukan untuk umum, karena masa pandemi covid -19 juga belum tahu kapan usai. “Saya dan juga pak Ary ( ketua Pengkab PSTI Jepara) tetap selalu menganjurkan mematuhi protokol kesehatan dalam berlatih,” ujar dia.
Seperti diketahui, atlet-atlet sepak takraw Jepara sudah banyak yang mendunia. Saat ini setidaknya ada 115 atlet sepak takraw yang dibina. Rinciannya, 27 atlet kelas elit, 33 atlet tingkat pelajar, dan 45 atlet tingkat usia dini. (JHI-FQ)