JEPARA – Teka-teki meninggalnya Dian Eko Prabowo (29) warga arga RT 05/02 Desa Tigajuru, Kecamatan Mayong yang ditemukan terkapar di area persawahan mulai terungkap. Ternyata, sebelum keluar dari rumah, Dian mengaku kepada keluarganya bahwa dia akan pergi Cash On Dellivery (COD)-an dengan orang yang akan membeli telepon genggamnya.
Hal itu terungkap saat Subhan, salah satu saudara Dian menemani jenazah saat diautopsi oleh Polda Jawa Tengah di RSUD Kartini Jepara. Dia mengatakan, jenazah ditemukan oleh seorang pencari katak di area persawahan dekat rumahnya sebelum isya’, Kamis (26/11/2020).
Sebelumnya, kata Subhan, Dian yang seorang bujangan itu izin kepada orang rumahnya bahwa dia akan COD-an untuk menjual handphonenya pada sore hari. Namun, Dian tidak mengatakan kemana dan dengan siapa dia akan bertransaksi. Diketahui, Dian memiliki dua buah ponsel genggam.
“Katanya saat pamitan dia mau COD-an. Dia mau menjual HP nya yang satu. Dia punya dua HP,” ungkap Subhan.
Pihaknya menyatakan bahwa sebelumnya, Dian yang kesehariannya bekerja sebagai tukang bubut ayam itu, tidak pernah COD-an. Dian berangkat COD-an dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat yang masih tertinggal di bawah pohon mahoni dekat tubuhnya terkapar. Subhan menyebut, handphone yang satunya masih dibawa Dian sampi dia tak sadarkan diri.
“Sebelumnya tidak ada keluh kesah apapun. Tak ada tanda-tanda apapun juga,” ujar Subhan.
Dari pantauan Jeparahariini.com, jenazah diautopsi oleh pihak kepolisian. Dan sudah dibawa pulang oleh keluarganya sekitar pukul 12.35 tadi. Sementara itu, pihak kepolisian belum bisa memberikan keterangan apapun.(JHI-FQ)