JEPARA – Guna meningkatkan dan membangkitkan kembali kualitas serta gairah seni ukir di Malaysia, Pemerintah kerajaan Malaysia menginginkan seniman ukir Jepara dikirimkan ke Negeri Jiran. Namun permintaan dari pemerintah Malaysia tersebut ditolak Bupati Jepara Akhmad Marzuqi.
Keinginan tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Pembangunan Usahawan Pembangunan Malaysia, Mohd Redzuan Yusuf, saat berkunjung ke Pendopo Kabupaten Jepara pada Senin (22/10).
” Kami mau belajar dengan Jepara untuk mengembalikan industri ukir dimalaysia yang sudah pupus.Selain itu untuk menarik minat anak- anak muda berkecimpung diindustri ukir yang bisnisnya begitu besar,” Ungkap Redzuan.
Redzuan mengatakan, saat ini di Malaysia sendiri sudah ada seni ukir namun tidak sebesar di Jepara yang memiliki banyak seniman ukirnya. Sebanyak 400 pekerja seni tersebar di Selangor, Johor, Kelantan, dan Malaka.
Pihaknya menginginkan kerjasama dengan mengirimkan pelatih seni ukir Jepara dikirimkan ke Malaysia untuk mengajarkan ukir disana.
” Selama ini Malaysia tak nampak, tapi kita nampak finish produk. Sementara cara mengukir kita juga kurang nampak. Untuk itu kita ingin pelatih dari Jepara dikirim ke Malaysia untuk melatih ukir generasi muda Malaysia,” Katanya.
Akan tetapi, keinginan dari menteri Malaysia itu belum dapat dipenuhi oleh Bupati Jepara Akhmad Marzuqi. Namun bupati tak keberatan jika Malaysia ingin belajar ukir di Bumi Kartini ini.
” Terkait dengan permintaan itu belum bisa kami penuhi, karena kita tahu secara kelembagaan mereka baik. Tapi ditingkat bawah bisa ketahui bersama adanya pengakuan seperti Reog Ponorogo, akhi- akhir ini batik. Nanti jangan- jangan seni ukir Jepara diakui. Akan tetapi kalau mereka mau belajar kesini kita berikan ilmu, kita tidak boleh bakhil tentang ilmu. Tapi jangan sampai tenaga kita dieksploitasi disana,” Ungkap Marzuqi.