KARIMUNJAWA – Dua hari terakhir ini, dua mayat tanpa identitas ditemukan oleh warga Karimunjawa. Penemuan mayat pertama terjadi pada Senin (12/12/2016) di sekitar perairan Pantai Jatikerep sebelah utara Omah Alchy, Karimunjawa Kabupaten Jepara. Sedangkan penemuan mayat yang kedua diketahui nelayan setempat terapung di perairan Karimunjawa antara Pulau Cemara Kecil dan Pulau Gleyang pada Sealasa (13/12/2016). Kondisi kedua mayat tersebut sudah menggelembung dan beberapa bagian tubuh seperti wajah sudah rusak.
Kapolres Jepara AKBP Samsu Arifin melalui Kapolsek Karimunjawa Iptu Suranto mengatakan, setelah dilakukan koordinasi dengan polair dengan daerah lain diluar Jepara. Diberitakan bahwa pada 4 Desember 2016 telah terjadi kecelakaan laut yakni kapal karam di perairan Kabupaten Indramayu. Kapal dengan nama ” Hasil Laut” tersebut diketahui milik Apin warga Kelurahan Penjaringan Kecamatan Pluit kotamadya Jakarta Utara. Kapal yang karam tersebut dinahkodai oleh Warma.
” Kapal yang karam itu membawa 7 anak buah kapal, dua korban berhasil selamat sementara 6 korban lainnya tenggelam,” ungkap Suranto.
Dua orang ABK yang selamat diketahui bernama Wasdi (22) dan Rudi (30). Keduanya adalah warga Desa Parean Girang Blok Gandok Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu. Sementara 6 orang korban yang hilang yakni Warma, Dakim, Madi, Mamat, Sahrul dan Endang.
” Semua korban adalah warga kabupaten Indramayu, dan diduga dua mayat tanpa identitas yang ditemukan dua hari ini adalah korban laka laut Indramayu yang terbawa arus ke perairan Karimunjawa, ” Terangnya.
Hal itu dikuatkan atas keterangan dari Wasdi yang merupakan korban laka laut selamat bahwa penemuan mayat di perairan Pantai Jatikerep Karimunjawa pada Senin lalu itu adalah rekannya yang bernama Madi warga Desa Bulak Blok Loranza Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu.
” Wasdi mengaku hafal betul dengan pakaian yang dikenakan korban Madi, yakni bertuliskan Kontaf Gama Tani,” ujarnya.
Sementara mayat yang ditemukan pada Selasa (13/12) pagi ini, Suranto mengaku masih melakukan koordinasi dengan polair Kabupaten Indramayu guna mencocokan ciri-ciri korban yang ditemukan dengan pihak keluarga korban yang ada di Indramayu.
” Korban yang ditemukan hari ini badannya sudah menggelembung dan bagian muka sudah tidak bisa kenali karena sudah rusak, untuk itu kami terus koordinasi dengan polair Indramayu untuk mengetahui identitas korban yang sebenarnya. Kedua korban juga sudah dimakamkan,” terangnya.