JEPARA – Status Covid-19 Kabupaten Jepara masih belum beranjak dari zona oranye. Sementara untuk menuju zona hijau, Satgas Covid-19 Kabupaten Jepara menegaskan masih membutuhkan waktu cukup lama.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara Mudrikatun, dalam jumpa pers Covid-19, Senin (24/08/2020). Mudrikatun mengatakan saat ini Jepara masuk dalam zona resiko sedang dengan nilai 1,451.
” Upaya untuk menghijaukan Jepara masih butuh waktu cukup lama,” kata Mudrikatun.
Semalam, lanjut dia, melaksanakan vidcon dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Hasilnya, Kabupaten Jepara masih dikategorikan sebagai wilayah sedang dalam penyebaran kasus covid-19. Sebab, fase yang saat ini dialami Jepara adalah fase peralihan menuju zona kuning.
Seperti diketahui, grafik data kasus Covid-19 di Jepara berlangsung dalam rentang waktu dari bulan Maret hingga sekarang. Pada bulan Juni dan Juli, kasus Covid-19 di Jepara melonjak seolah tak terbendung.
Pihaknya menyebutkan, dari 13 klaster yang ada, saat ini klaster yang masih belum bisa berhenti adalah klaster PLTU. Seperti diketahui, klaster PLTU sekarang menjadi klaster yang masih belum jelas.
Terkait dengan hal itu, pihaknya mengaku pihak PLTU TJB tidak berkoordinasi dengan DKK maupun Puskesmas. Sehingga, pemerintah terlambat menangani dan mengatasi klaster tersebut.
Sejauh ini, pihaknya melihat pihak PLTU TJB melakukan tes swab mandiri melalui instansi kesehatan swasta. Sehingga, datanya tidak ada yang masuk ke pemerintah sampai sekarang.
”Ini kami sudah koordinasi dengan pihak PLTU TJB, kami akan menemui direktur utamanya. Supaya bisa berdiskusi mencari solusinya,” jelas dia. (JHI-FQ)