JEPARA – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jepara mempekerjakan delapan penyandang disabilitas untuk memperbaiki sejumlah taman kota. Hal ini dilakukan untuk membantu kaum difabel dalam memenuhi kebutuhan hidup selama masa pandemi ini.
Sandar, salah satu tuna daksa yang ikut bekerja, mengatakan bahwa pekerjaan itu sangat membantunya. Sebab, selama masa pandemi ini, pendapatannya sebagai penjual kopi sangat menurun drastis.
”Biasanya saya menjual kopi di Pelabuhan Kartini. Kalau istri saya kadang jualan jajanan ringan di rumah,” kata dia, Jumat (9/10/2020).
Dengan menggunakan kursi roda, Sandar dengan telaten membersihkan air mancur dan mengecatnya. Pekerjaan tersebut dikerjakan bersama-sama dengan tujuh penyandang disabilitas lainnya.
Pada proyek ini, Sandar dan teman-temannya ditugasi untuk mengecat ulang tiga taman. Yaitu Taman Alun-alun, taman Stadiun GBK, dan Taman Kerang depan pintu masuk Pantai Kartini.
Hary Imam Prayitno, koordinator kegiatan, menyatakan pihaknya sangat berterima kasih kepada DLH Jepara. Menurutnya, sudah waktunya kaum difabel dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan pemerintah. Sebab, mereka memiliki hak yang sama dimata umum.
”Saya berharap ke depan pemerintah lebih memperhatikan lagi keberadaan kaum difabel ini. Mereka harus dilibatkan dalam berbagai kegiatan,” ujar Imam.
Sementara itu, Kepala DLH Jepara Farikha Elida, mengaku bahwa pelibatan penyandang disabilitas itu merupakan upayanya dalam membantu meringankan beban mereka selama menghadapi masa pandemi ini.
Pihaknya juga mengaku bahwa DLH tidak bisa memberikan bantuan secara langsung kepada mereka. Untuk itu, cara lain yang bisa dilakukan salah satunya adalah dengan memberikan pekerjaan kepada mereka.
”Kami bisanya membantu di masa pandemi ya lewat pekerjaan-pekerjaan seperti itu. Semoga ke depan kami bisa melibatkan penyandang dissabilitas lebih banyak,” harap Elida.(JHI-FQ)