Di tengah-tengah keinginan untuk terus mengembangkan ekonomi kreatif yang berbasis pada potensi lokal, Jepara sedang berusaha keras untuk mengembangkan batik khas motif Jepara. Batik Jepara ini dikenal sebagai batik motif Kartini yang ornamennya seperti stiliran lunglungan bunga pada ukiran kayu Jepara. Bisa juga dipadukan dengan potensi Jepara lainnya.
Menurut Hadi Priyanto, Ketua Lembaga Pelestari Seni Ukir, Batik dan Tenun Jepara, pada tahun 1898, saat usia Kartini genap 17 tahun, ia telah mengirimkan buah karyanya ke Pameran Karya Wanita di Den Haag. Salah satu karya yang dikirimkan adalah kain batik, proses dan cara pembatikan beserta peralatan batik yang digunakan.
“Tulisan Kartini ini kemudian menjadi bagian penting dari buku Kesenian Batik di Hindia Belanda dan Sejarahnya tulisan GP Rouffaer dan DR H Juijnbool”. ujar Hadi Priyanto. Kartini juga memiliki beberapa murid membatik yang dilatih sendiri disamping juga membina para pengrajin ukir.
Oleh sebab itu dalam rangka Hari Batik Nasional, Kamis ( 2/10 ), dipendopo alit rumah dinas Wakil Bupati Jepara telah dilakukan lomba menggambar motif batik khas Jepara yang diikuti oleh 50 pelajar SLTA serta pameran batik. Kegiatan yang diprakarsai oleh Nalendra Galery pimpinan Yanti Jadmiko ini didukung oleh Pemerintah Kabupaten Jepara. Pada kesempatan itu juga dilakukan peragaan membatik oleh Pusat Pengembangan Anak Kedungmulyo. Pembukaan kegiatan ini dilakukan oleh Bupati Akhmad Marzuqi dengan melakukan coretan pertama pada kain yang akan dibatik.
Bupati Jepara, H. Akhmad Marzuqi saat membuka kegiatan tersebut menyatakan potensi lokal Jepara, baik ukir kayu, tenun Troso dan Batik Jepara harus terus didorong agar dapat masuk ke pasar global. “Karena itu kita harus terus tingkatkan daya saing produk daerah dan sekaligus mempromosikannya“. ujar Marzuqi. Karena itu pada tanggal 11 Oktober besuk dialun-alun Jepara akan diadakan Jepara Batik and Tenun Festival 2014, tambah Bupati Jepara.
Sementara Pendiri Lembaga Pelestari Seni Ukir, Batik dan Tenun Jepara, Hendro Martojo menyatakan, kesiapan masyarakat untuk menjaga, melestarikan dan mengembangkan potensi lokalnya harus menjadi komitmen bersama. “Bila kita tidak setia menjaga ciri khas potensi lokal maka kita akan sulit bersaing dengan daerah lain,” ujar Hendro Martojo, mantan Bupati Jepara.
Sedangkan Wakil Bupati Jepara, Subroto yang turut memprakarsai even tersebut menyatakan kekuatan dan kearifan khas budaya lokal Jepara harus terus kita explore dan kembangkan untuk meningkatkan daya saing. ( via jatengprov.go.id )