JEPARA – Pemerintah Jepara telah merefokusing anggaran anggaran sebanyak Rp 203 miliar untuk penanganan Covid 19. Akhir tahun 2020 ini tinggal menghitung hari. Sementara itu, sejumlah pos anggaran masih tersisa cukup besar.
Berdasarkan data yang dirilis Pemkab Jepara, per akhir bulan November lalu, refokusing anggaran sudah terserap sekitar 56 persen. Rinciannya, di bidang kesehatan terealisasi sebesar Rp 7,286 miliar atau 56,16 persen dari total Rp 12,973 miliar. Di bidang jaring pengaman sosial sudah terealisasi Rp 63,96 persen atau Rp 88,606 miliar dari total Rp 138,537.
Di bidang penanganan dampak ekonomi terealisasi 26,05 persen atau Rp 1,797 miliar dari total Rp 6,897 miliar. Dan di pos belanja tak terduga (BTT) sudah terealisasi sebesar 37,28 persen atau Rp 16,624 miliar dari total anggaran Rp 44,593 miliar.
Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara, anggaran yang diajukan yakni sebesar Rp 3,2 miliar. Hingga kini sudah terealisasi sebesar Rp 2,4 miliar.
Kepala BPBD Kabupaten Jepara, Kusmiyanto, menjelaskan dari anggaran yang sudah terealisasi, sebagian besar terserap untuk biaya pemakaman jenazah korban covid-19. Nilainya mencapai Rp800 juta lebih, atau 34,4 persen. Sementara pengeluaran untuk logistik bagi warga yang melaksanakan isolasi mandiri sebesar 11 persen.
“Anggaran yang banyak dikeluarkan itu untuk pemakaman, bantuan logistik, dekontaminasi, dan jasa pemulasaraan jenazah,” terang Kusmiyanto, Senin (21/12/ 2020).
Besarnya biaya pemakaman disebabkan prosedur penerapan pemakaman covid-19. Alat pelindung diri yang dikenakan petugas pemakaman untuk sekali pakai. Kemudian biaya petugas pemakaman. Juga biaya kebutuhan pemulasaraan dan pemakaman.
“Total pengeluaran untuk perlengkapan pemulasaraan jenazah mencapai Rp91 juta lebih,” kata Kusmiyanto.
Dari anggaran yang diajukan, sampai saat ini masih ada sisa Rp700 juta lebih. Itu untuk penanganan covid-19 hingga akhir bulan ini. Khusus untuk penanganan sampah infeksius covid-19, BPBD akan menggunakan anggaran biaya tak terduga (BTT).
“Anggarannya berapa kami belum tahu. Sampai saat ini kami belum melihat sampah yang menumpuk di TPA seberapa banyak. Jadi nanti mekanisme dan nilainya akan dihitung rekanan,” imbuhnya. (JHI-FQ)