Menilai sejauh mana kurikulum 2013 di terapkan di Kabupaten Jepara, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Jepara, Senin (6/10), menggelar evaluasi implementasi kurikulum 2013.
Dengan fasiitasi pengembangan kurikulum ini, diharapkan kedepan dapat menigkatak kompetnsi dan pemahaman tenaga pendidik terhadap kurikulum baru tersebut.
Kasubag Umum dan Kepegawaian Dwiningsin Annie Faridha mengatakan, fasilitasi pengemabangan kurikulum ini akan dilakukan secara bertahap, baik tingkat SD, SMP, SMA dan SMK. Untuk tinggkat SD dibagi menjadi dua gelombang yaitu 6-7 Oktober 2014 dan 8-9 Oktober 2014.
Untuk tingka SMK akan dilaksanakan pada 13-14 Oktober 2014 dengan diikuti 35 SMK Negeri dan Swasta yang ada di Jepara. Selanjutnya untuk tingkat SMP, SMA akan dilaksanakan pada tanggal 15-16 Oktober 2014 yang akan diikuti 25 SMP dan 18 SMA Negeri dan swasta di kabupaten Jepara.
“masing-masing sekolah diwakili satu orang kepala sekolah dan guru mata pelajaran yang telah mengikuti pelatihan kurikulum 2013” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, menjadi narasumber yaitu Edy Sutoyo (UPT. Disdikpora kecamatan Kembang), Sediyono (UPT. Disdikpora Kecamatan Jepara) dan Sudarto (UPT. Disdikpora kecamatan Tahunan).
Salah satu narasumber Sudarto mengatakan, kurikulum 2013 ini perlu terus disosialisasikan kepada guru. Masih banyak hal yang belum dipahami oleh mereka. Misalnya saja, meskipun saat ini sudah diedarkan daftar nilai terbaru, namun masih banyak yang belum memahami hal tersebut. Karena penerapan kurikulum 2013 ini, merupakan hal yang baru maka dibutuhkan proses dan kesabaran. Namun ia yakin, dalam waktu dekat akan berjalan dengan baik.
Sementara itu, ia berharap kepada para guru, khususnya guru SD untuk lebih proaktif mencari sumber atau bahan mengenai kurikulum 2013. Hal ini, bisa mereka dapatkan baik melalui internet maupun sumber yang lainnya.
Disampaikan, untuk kurikulum 2013 ini, yang diterapkan dan yang ditonjolkan adalah sikap social dan spiritual siswa. Untuk itu juga perlu dukungan dari para orang tua. “Tidak hanya dukungan dari guru, namun orang tua juga berperan dalam suksesnya kurikulum baru ini” ujarnya.