JEPARA – Bupati Jepara Ahmad Marzuki marah ketika memperingati upacara Hari Guru Nasional di alun-alun Jepara, pada Selasa (25/11). Orang nomer satu di Jepara ini sempat mengungkapkan kekesalannya lantaran adanya salah seorang peserta upacara yang merokok saat upacara berlangsung .
Bupati Jepara Ahmad Marzuqi mengatakan, Peserta upacara ini diikuti oleh para guru yang ada di Kecamatan Kota Jepara serta ratusan pelajar . Namun saat upacara penghormatan sedang berlangsung pihaknya melihat adanya kepulan asap rokok ditengah tengah barisan para guru .
“Bagaimana mungkin kita memperingatkan murid kita untuk tertib kalau kita sendiri tidak tertib.Guru itu digugu lan ditiru,” Ungkap Marzuqi sesaat sebelum membacakan sambutan tertulis Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan.
Marzuki berharap para guru ini kedepannya bisa berlaku lebih baik lagi dan diharapkan tidak terulang dilain hari . ” Ini merupakan perilaku yang tidak terpuji, semoga kedepan tidak terjadi lagi , apalagi ini para guru seharusnya memberikan contoh yang baik kepada muridnya”, Ungkapnya .
Sementara itu Ketua PGRI Kabupaten Jepara Drs. Kiswadi H.P. menyampaikan terima kasih dan rasa hormatnya atas koreksi bupati. Hal ini akan menjadi masukan yang sangat berarti dalam pembinaan para guru ke depan.
“Kami juga meminta maaf kepada masyarakat dan anak-anak atas insiden ini. Perilaku guru memang haruis terus dijaga karena menjadi contoh. Kami kecolongan oleh ulah kurang terpuji segelintir oknum,” Terangnya .
Lebih lanjut Kiswadi menjelaskan, pihaknya juga sudah berkoordinasi oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Jepara Abdul Syukur terkait adanya tindak tidak terpuji oleh oknum guru yang merokok ini. Nantinya akan dilakukan tindakan peningkatan kedisiplinan ini.
” Kami akan memanggil seluruh guru per wilayah kecamatan secara bergantian, Kami juga diintruksikan pak Syukur untuk memastikan siapa oknum yang berulah agar nantinya dapat diberi sanksi dan dilakukan pembinaan. Selain itu, dalam pembinaan kedisiplinan ke depan kami sudah meminta bantuan untuk bekerja sama dengan Bapak Komandan Kodim Jepara DK. Subandi,” paparnya .
Sementara Ketua Panitia upacara Harmanto mengungkapkan, pihaknya sudah mengintruksikan sejak awal kepada seluruh peserta untuk bisa tertib. Namun ditengah jalannya upacara masih kecolongan dengan ulah oknum yang tidak tertib . ” Kami meminta maaf kepada semua pihak atas insiden ini , kami menempatkan anak-anak SMP di belakang barisan guru. Ini bertujuan agar para guru itu pekewuh karena diawasi anak-anak, tapi tetap saja ada yang tak tertib”, tandasnya