JEPARA – Sosok guru Bimbingan dan Konseling ( BK ) hingga kini masih menjadi momok bagi para pelajar. Karena, selama ini guru BK sering menangani anak – anak bermasalah di sekolah atau madrasah. Hal tersebut diungkapkan Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Maarif NU Kabupaten Jepara Fathul Huda, Rabu (9/11), saat membuka pelatihan guru mapel BK di aula LP Maarif Jepara. Pelatihan ini diikuti 62 guru mapel BK dari 62 madrasah tsanawiyah (MTs) yang bernaung di bawah LP Maarif Jepara.
” Butuh kerja keras agar pelajar mencintai guru BK. Selama ini saya belum pernah mendengar ada murid yang silaturahmi ke rumah guru BK. Kenapa kita tidak berusaha untuk itu?” ungkap Huda saat pembukaan pelatihan.
Di lingkungan madrasah yang bernaung di bawah LP Maarif NU Kabupaten Jepara Huda menghimbau agar BK tidak hanya pelengkap madrasah, melainkan kunci utama dalam mewujudkan keberhasilan peserta didik.
“Jangan sampai ada yang berpikir andai di sebuah lembaga pendidikan tidak ada anak nakal, lalu tugas BK selesai,” tandasnya.
Lebih lanjut, pihaknya memastikan BK mendapat ruang konseling yang representatif dan strategis di semua madrasah, serta memastikan guru BK memiliki peran strategis untuk mengantarkan kesuksesan semua peserta didik.
Sementara itu Ketua Kelompok Kerja Madrasah Tsanawiyah (KKMTs) 02 Jepara, Muallimin menyebut, pelatihan ini menjadi bagian dari upaya KKMTs 02 Jepara meningkatkan kualitas pendidikan di lembaga pendidikan MTs yang tergabung dalam KKMTs 02 Jepara.
Pelatihan menghadirkan pembicara dari Universitas PGRI Semarany Siti Fitriana. Setelah mendapatkan pelatihan selama satu hari seluruh guru BK diharapkan bisa mendampingi peserta didik dengan baik, dalam upaya memaksimalkan potensinya sesuai minat dan bakat siswa.