JEPARA – Guna mensukseskan gelar Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional, Yayasan Dharma Bhakti Lestari (YDBL) terus melakukan kajian-kajian akademik berkait ratu dari kabupaten Jepara tersebut.
Salah satu langkah yang kini dilakukan YDBL adalah menggandeng Universitas Islam Nahdlatul Ulama ( Unisnu ) Jepara dengan membentuk Pusat Kajian Tentang Ratu Kalinyamat. Penandatanganan MOU juga telah dilakukan oleh kedua belah pihak di Pendapa Kabupaten Jepara, Selasa (23/7/2019), bertepatan dengan pelepasan KKN Unisnu Jepara.
Dalam kegiatan tersebut, juga dilaksanakan kuliah umum dengan mengangkat tema Kepahlawanan Ratu Kalinyamat. Acara diikuti oleh ratusan mahasiswa Unisnu Jepara.
Alamsyah selaku, sejarawan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dalam kuliah umum tersebut mengungkapkan, Ratu Kalinyamat bagi masyarakat Kabupaten Jepara, merupakan sosok pahlawan kultural masyarakat. Sebagian besar masyarakat mengetahui kiprah, eksistensi, dan sejarah Ratu Kalinyamat sebagi tokoh regional yang berkontribusi pada perjuangan nasional.
” Ratu Kalinyamat merupakan putri dari penguasa kerajaan Islam pertama di Jawa, Demak. Sebagai tokoh nasional, perjuangan istri Sultan Hadiri tidak hanya untuk masyarakat Jepara, tapi juga membangun hubungan dengan Aceh, Johor, dan Hitu Maluku dalam melawan Portugis. Ratu Kalinyamat juga memiliki peran penting dalam sejumlah bidang. Seperti politik, ekonomi, seni budaya, hubungan dengan pihak luar,” ungkapnya kepada mahasiswa.
Peran penting Ratu Kalinyamat dalam sektor politik diantaranya adalah tentang ekspedisi militer yang dilakukannya ke Malaka sebanyak dua kali pada tahun 1551 dan 1557, atas permintaan Raja Johor. Ratu Kalimyamat memimpin dan mengerahkan 200 armada laut. Sedangkan 40 kapal merupakan dari Jepara.
” Tak hanyanitu, peran penting Ratu Kalinyamat juga dari bidang ekonomi, Jepara dibawah pemerintahannya semakin berkembang sebagai bandar perdagangan dan pelayaran. Dalam bidang seni budaya, peran penting Ratu Kalinyamat adalah dalam menyebarkan agama Islam. Lalu dalam bidang hubungan luar negeri, Jepara telah melakukan hubungan dengan Maluku, Lawai, Tanungpura, Ambon, Aceh, Malaka, Johor, Banten, dan Cirebon,” terangnya.
Sementara itu ketua Tim Kajian Ratu Kalinyamat Yayasan Darma Bhakti Lestari menjelaskan, pihaknya hadir di Jepara sejak beberapa bulan yang lalu. Itu lantaran, Yayasan Darma Bhakti Lestari bersama-sama masyarakat Jepara tengah mengajukan gelar pahlawan nasional untuk Ratu Kalinyamat kepada pemerintah.
” Selama ini kami telah mengajukan kepemerintah agar Ratu Kalinyamat menjadi pahlawan nasional. Kami bersama Unisnu memajukan dan menyempurnakan pengajuan Ratu Kalinyamat. Kalau berhasil, Jepara akan mempunyai dua pahlawan putri nasional. Yaitu Ratu Kalinyamat dan RA Kartini,” ungkapnya.