Cukup empat ekor sapi saja agar ratusan warga bisa bergembira menikmati makanan berbahan dasar olahan daging. Bagaimana bisa? Buktinya seperti yang dilakukan di Desa Desa Bulungan Kecamatan Pakisaji Kabupaten Jepara.
Kemarin yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1435 H, warga desa ini menggelar qurban kolektif. Ada empat sapi yang kemarin disembelih di halaman Masjid Induk Istiqlal Desa Bulungan. Empat sapi tersebut merupakan hewan qurban milik 28 warga 11 RT di sekitar Masjid Induk Bulungan.
Tiap warga menyisihkan hartanya sebesar Rp1,5 juta untuk membeli hewan qurban itu secara patungan. Dari 28 warga tersebut terkumpul uang Rp42 juta. Uang puluhan juta itu yang digunakan untuk membeli empat sapi tersebut.
Sejumlah tokoh masyarakat setempat seperti KH. Mahmudi, H. Kundarjo, H Kamsun, H. Ali, Komisioner KPU Jepara Anik Sholihatun serta puluhan anak muda dan anak-anak setempat terlihat bergotong royong mulai dari proses awal hingga akhir ritual Qurban Idul Adha tersebut.
Ketua Panitia Qurban Kolektif Masjid Induk Istiqlal Bulungan, H Jarwono mengatakan qurban kolektif ini baru pertama kali dilaksanakan di Masjid Induk Bulungan. Sebelumnya warga berqurban sendiri-sendiri. Berpijak pada kondisi tersebut, pihaknya pun tergerak untuk menyamakan persepsi warga. Langkah ini dilakukan agar persoalan tumpang tindih sasaran distribusi atau bahkan kasus salah salah warga penerima qurban tidak terjadi. Oleh karena itu, digelarlah qurban kolektif.
“Kalau diorganisir dengan rapi maka tidak ada warga kurang mampu yang tak kebagian jatah. Jadi qurban bisa sampai kepada yang berhak,” kata H Jarwono kemarin.
Berdasar ketentuan agama, seekor sapi memang bisa digunakan untuk berqurban tujuh orang. Dan itu juga berlaku untuk kelipatannya. Oleh karena itu, qurban kolektif ini sudah sesuai dengan tuntunan agama.
Selain tak melanggar syariat, menurut pensiunan PNS yang pernah menjabat Manajer Pantai Tirto Samudro Bandengan Jepara ini, qurban kolektif juga efektif untuk mengokohkan kekompakan antarwarga. Sebab mulai dari pembelian, pemeliharaan, pemotongan hingga pendistribusian daging qurban selalu melibatkan banyak warga. Dari empat sapi qurban kolektif tersebut, terkumpul 900 kantong plastik daging qurban. Tiap kantong plastik berisi 1/2 kg daging qurban.
Daging qurban tersebut didistribusikan ke 900 warga yang tinggal di sekitar Masjid Induk Bulungan mulai dari RW I, II, III dan IV. Diharapkan daging hewan qurban tersebut bisa menjadi penguat keharmonisan antar warga yang berqurban dengan penerima qurban.
“Kalau masyarakat sudah harmonis maka akan tercipta keamanan dan ketentraman bersama. Ke depan qurban kolektif ini akan terus kita lanjutkan,” tutur H Jarwono.
Salah seorang warga RT 4 RW IV Desa Bulungan, Musa (65), mengaku senang menerima daging qurban kolektif. Daging tersebut rencananya akan dibuat dua menu makanan yang disukainya. Meski sudah berumur lebih dari setengah abad namun Musa mengaku tak masalah jika mengkonsumsi makanan seperti sate, asem-asem daging atau yang sejenis.
“Itu berkah bagi saya. Kalau seperti ini Idul Adha bisa dinikmati oleh semua warga,” tandasnya.