Kenaikan harga elpiji ukuran 12 Kg yang diberlakukan mulai Rabu (10/9) lalu, berimbas pada stok elpiji bersubsidi 3 Kg. Diduga, banyak pengguna elpiji 12 Kg yang beralih ke elpiji yang dijuluki melon itu. Sehingga, stok elpiji bersubsidi ukuran 3 Kg di tingkat agen dan pengecer sering kehabisan dan menjadi langka.
Dari pantauan Koran Muria di lapangan, saat ini harga elpiji ukuran 3 Kg di tingkar pengecer mencapai Rp 23 ribu per tabungnya. Padahal, harga normal sesuai degan harga eceran tertinggi yang ditetapkan hanya Rp 15 ribu per tabung.
Salah satu warga Desa Krapyak, Kecamatan Tahunan, Dofri (40) mengatakan untuk mendapatkan elpiji 3 Kg sangat sulit. Bahkan, beberapa pengecer elpiji di wilayahnya menyatakan sudah tidak memiliki stok elpiji ukuran 3 Kg tersebut. Beberapa pengecer menyebutkan, hingga sepekan ke depan belum bisa mendapatkan pasokan dari agen besar.
”Kalau ada barangnya, harganya sudah mencapai Rp 20 ribu-Rp 23 ribu per tabung. Kalau begini terus, lebih baik tidak usah disubsidi. Kami sebagai rakyat kecil sangat kecewa dengan pemerintah, yang terlihat tak becus mengurus barang bersubsidi,” kata Dofri, Jumat (26/9).
Bukan hanya Dofri yang mengeluhkan harga elpigi bersubsidi 3 Kg yang mahal. Warga di Kecamatan Mlonggo juga mengeluhkan harga elpiji 3 Kg, yang dijual di tingkat agen sebesar Rp 22 ribu per tabung.
”Tidak hanya harganya yang melambung tinggi, tapi barangnya juga semakin langka. Padahal barang bersubsidi, tapi harganya sama dengan tanpa subsidi,” jeluh Roni.
Ia juga mengaku heran, ada informasi jika kuota elpiji 3 Kg ditambah secara bertahap setelah keluar kebijakan kenaikan harga untuk elpiji 12 Kg. Namun, di lapangan barangnya susah didapat.
”Bisa dikatakan, kalau elpiji 3 Kg hilang di pasaran. Ini sangat disesalkan, sebab kebutuhan masyarakat menjadi terhambat,” tegas Roni.
Sementara itu, Kasi Perekonomian Setda Sidiq menyatakan, kuota elpiji bersubsidi ukuran 3 Kg untuk Kabupaten Jepara sudah ditambah. Hanya saja, penambahan tersebut, ternyata jauh di luar perkiraan sebelumnya.
”Fakta di lapangan tidak dimungkiri berbeda. Kami akan evaluasi lagi,” ucap Sidiq. (Wahyu KZ / Aries Budi) KORAN MURIA