JEPARA – Empat nelayan asal Pailus, Kecamatan Mlonggo menemukan dua nelayan asal Kabupaten Batang di laut lepas. Dua nelayan itu ternyata sudah enam hari terombang-ambing di tengah laut akibat kapalnya ditabrak kapal besar.
Sekitar pukul 09.00 WIB tadi, Rabu (13/1/2021), Tumali dan tiga rekannya secara tak sengaja mendapati dua orang yang meminta tolong di tengah laut. Waktu itu, dia sedang berada di perairan Lemah Abang yang berjarak sekitar 13 mil dari pantai Pailus.
Dua nelayan tersebut yaitu Sairi (59) sebagai kapten kapal asal Desa Batang RT 1 RW 3 Kecamatan Klidang Lor Kabupaten Batang dan Kadarso (35) asal Desa Batang RT 1 RW 3 Kecamatan Klidang Lor Kabupaten Batang. Mereka sebenarnya awalnya berangkat dari Batang menggunakan kapal jenis cantrang sebanyak 14 orang.
”Tiba-tiba ada dua orang yang melambaikan tangan menggunakan kain dari kejauhan. Ternyata mereka hanya mengapung di busa (Styrofoam, red),” kata Tumali.
Tumali menjelaskan, kedua nelayan tersebut sudah dalam keadaan lemas dan tak berdaya. Setelah berhasil meraih keduanya, Tumali langsung mengevakuasi dengan menaikkan ke perahu untuk kemudian dibawa menuju daratan.
Sementara itu, Kadarso, menerangkan bahwa mereka berangkat pada Kamis (7/1/2021). Kemudian pada tengah malam, kapal mereka diduga tertabrak kapal besar di perairan Batang dan terbalik. Saat terbalik, penumpang kapal kalang kabut tercebur ke air.
”Beruntung saya bisa meraih gabus (Styrofoam, red). Sehingga bisa mengapung,” kata Kadarso saat ditemui di RSUD RA Kartini Jepara.
Selema enam hari itu, Kadarso dan Sairi sama sekali tak makan apapun. Saat ditemukan oleh nelayan Pailus, sebagian kulitnya sudah terkelupas.
”Saya tak makan. Saya juga tidak tahu dimana teman-teman yang lainnya sekarang dimana,” lanjut dia.
Saat ini, keduanya sudah dirawat di RSUD RA Kartini Jepara dan mendapatkan perawatan intensif. Sementara itu, pihak keluarga kedua nelayan itu sudah dikabari oleh pihak terkait. (JHI-FQ)