Nasib dua mega proyek di Kabupaten Jepara hingga kini masih belum jelas kelanjutannya. Belum rampungnya proses transisi pemerintahan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Joko Widodo dituding menjadi salah satu ganjalan terlaksananya dua proyek dengan nilai investasi sekitar Rp10 triliun tersebut.
Dua proyek yang rencananya akan dibangun di Jepara yakni jalan tembus penghubung antardaerah yakni Semarang – Demak – Jepara yang melewati kawasan pesisir dan proyek pelabuhan ekspor di Kedungmalang, Jepara.
Dua proyek tersebut sudah melalui berbagai macam tahapan. Mulai dari studi kelayakan yang dikerjakan tim pakar Institut Teknologi Surabaya (ITS) hingga lobi-lobi ke berbagai pihak terkait mulai dari Pemprov Jawa Tengah hingga Dirjen Bina Marga Kementrian Pekerjaan Umum di Jakarta. Pemkab Jepara juga sudah pernah mengundang langsung calon investor dari luar negeri yakni China Sonangol untuk melihat langsung calon lokasi dua proyek tersebut.
Wakil Bupati Jepara Subroto mengakui jika perkembangan rencana pembangunan dua proyek skala besar ini memang mandek untuk sementara waktu. Hal ini lantaran pihaknya masih menunggu pergantian pucuk pimpinan nasional yang rencananya baru dihelat 20 Oktober mendatang. Suksesi kepemimpinan nasional dari Presiden SBY ke Joko Widodo (Jokowi) tentu saja akan merubah komposisi kabinet untuk periode 2014 – 2019. Termasuk Menteri Pekerjaan Umum maupun sejumlah dirjen yang ada di bawahnya.
“Kalau dengan Menteri PU sekarang (Joko Kirmanto) dan Dirjen Bina Marga Joko Muryanto kita sudah komunikasi. Tapi nanti jadi atau tidaknya dua proyek itu kan terganti pejabat barunya. Makanya untuk sementara kita menunggu saja dulu,” kata Subroto kemarin.
Meski begitu, Subroto optimis dua mega proyek itu bisa direalisasikan. Sebab beberapa waktu lalu, pihaknya sudah pernah bertemu dengan Joko Widodo. Dan calon orang nomor satu di Indonesia ini menyambut baik rencana pembangunan dua mega proyek di Jepara tersebut. Optimisme ini kian tebal karena upaya Pemkab Jepara ini didukung sepenuhnya oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmoko. Kedua pejabat yang berasal dari PDI P itu juga menyatakan akan membantu upaya lobi-lobi ke pemerintah pusat agar dua proyek tersebut bisa direalisasikan dan dikucuri dana APBN.
“Jadi ini persoalan waktu saja. Kalau saya masih tetap yakin,” ujarnya.
Proyek jalan tembus Semarang – Demak – Jepara melalui kawasan pesisir digadang-gadang mampu menjadi solusi lama dan jauhnya jarak tempuh dari Jepara ke Semarang atau sebaliknya. Sebab jika menempuh jalur lama sejauh 71 kilometer waktu tempuhnya sekitar 2,5 jam – 3 jam. Namun jika lewat kawasan pesisir maka jaraknya bisa dipangkas hanya tinggal 41 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 45 menit – 60 menit. Pembangunan jalan tembus ini diperkirakan memakan biaya hingga Rp6 triliun.
Sedang Pelabuhan Karangmalang diproyeksikan mampu menjadi infrastruktur alternatif kegiatan ekspor impor yang selama ini berpusat di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Perusahaan eksportir atau importir tidak perlu lagi harus jauh-jauh datang ke Semarang dan antri lama di Pelabuhan Tanjung Emas, namun cukup di Pelabuhan Kedungmalang yang pembangunannya diperkirakan membutuhkan dana hingga Rp4 triliun.
Sementara itu, Wagub Jateng Heru Sudjatmoko saat berada di Jepara beberapa waktu lalu mengatakan pihaknya memang mendukung rencana pembangunan dua mega proyek di Jepara. Terlebih saat ini pemprov memang gencar-gencarnya menggerakkan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Jateng. Pembangunan infrastruktur ini diyakini akan semakin mempercepat pertumbuhan ekonomi maupun aspek-aspek lainnya.
“Pasti kita dukung. Termasuk urusan pembiayaan proyeknya. Kita juga bantu jajaki apakah bisa ditanggung pemerintah atau harus melibatkan investor. Itu kita jajaki semua,” tandas Heru.