JEPARA – Sejumlah desa di Kabupaten Jepara saat ini sudah banyak yang memiliki Taman Baca Masyarakat (TBM). Kali ini, giliran Desa Slagi, Kecamatan Pakisaji yang memiliki wahana literasi untuk masyarakat itu.
Shikhatul Af’idah, ketua TBM Ruag Aksara menceritakan, Ruang Aksara berawal dari pendampingan belajar anak. Setelah dua tahun berjalan dan cukup eksis, akhirnya dia menjadikannya sebagai TBM.
Dalam mendirikan TMB Ruang Aksara, Sikha menggandeng perkumpulan anak-anak muda yang kebanyakan suka nongkrong. Selain itu, dia juga merangkul pelajar-pelajar yang aktif di IPNU-IPPNU dan Karang Taruna.
“Awalnya hanya 4 orang. Kemudian menjadi 10 orang. Dan menjelang launching ada relawan yang bergabung sebanyak 50an anak muda,” kata Sikha.
Ke depan, kata Sikha, selain kelas pendampingan belajar yang dilaksanakan setiap Rabu-Kamis pukul 18.30-20.00 WIB, bakal ada juga kelas bahasa yang dilaksanakan setiap Selasa pukul 18.30-20.00 dan kelas kreasi setiap Jumat pukul 15.00-16.00 WIB.
Sementara itu, Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kabupaten Jepara, Muhammad Hasan saat melaunching TBM Ruang Aksara, menyebutkan di Jepara telah ada 35 TBM yang tersebar di 15 kecamatan dan aktif di FTBM. Dia sangat mengapresiasi langkah pendiri TBM Ruang Aksara dalam menjalankan misi literasi di Bumi Kartini.
Untuk menjaga eksistensi TBM di Jepara, lanjutnya FTBM mengagendakan pertemuan 2 bulan sekali. “Setiap dua bulan sekali kami ada Idarohan Literasi. Di forum tersebut kami isi dengan bertukar ide dan mengupgrade pengetahuan dan perkembangan model gerakan termasuk trik root founding, trik bagaimana komunitas bisa mandiri, dan trik menggaet CSR,” lanjutnya.
Di Jepara, lanjut pria yang akrab disapa Den Hasan itu mengungkapkan sejak 2017 perkembangan TBM di Jepara mengalami peningkatan. “Para pegiatnya mulai mengerti fokus garapan TBM masing-masing. Ada yang fokus pada literasi baca tulis, literasi pangan, literasi budaya dan kewargaan. Dari keberagaman itu menjadi daya tarik temen pegiat dari luar Jepara untuk belajar pengelolaan TBM di Jepara,” bebernya.
Founder Rumah Belajar Ilalang (RBI) Desa Kecapi Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara itu juga menyatakan TBM yang berada di komunitas masyarakat dilindungi oleh Undang-undang. Sehingga papar Den Hasan sudah sepatutnya bisa bersinergi dengan Pemerintah Desa dan stake holder terkait. “Taman baca yang baru lahir tidak perlu khawatir karena kami siap mengawal dari segi apapun termasuk untuk pengadaan buku, lemari yang bisa kami sinergikan dengan Pemda, Perpusda, dan pihak-pihak yang lain,” tambahnya.
Kesempatan itu dirinya juga mengingatkan kepada pengelola TBM, bahwa taman baca saat ini bukan hanya sekadar ruang baca tetapi menjadi wahana untuk belajar siapa pun dan dalam bentuk apa pun. “Termasuk penguatan dalam bidang ekonomi, sehingga hadirnya taman baca berefek di masyarakat,” pungkasnya.
Petinggi Desa Slagi, Damam, mengungkapkan, pihaknya berterima kasih kepada penyelenggara kegiatan. Selain itu, kepada ibu-ibu pendamping anak-anak agar mendukung kegiatan positif tersebut. “Kami mohon dukungan kepada Ibu-ibu supaya kegiatan ini berkelanjutan. Karena kunci mendidik anak itu dimulai sejak usia dini,” terang Damam.
Dijabarkan, jika kegiatan tersebut berkelanjutan pihaknya siap mendukung sarana prasarana maupun dukungan lain karena termasuk kegiatan bermanfaat untuk masyarakat. (JHI-FQ)