JEPARA – Memasuki bulan ketiga di Tahun 2021, Dana Desa (DD) tak juga diterima desa-desa di Kabupaten Jepara. Bahkan, jadwal pencairannya pun masih abu-abu.
Petinggi Sekuro, Ali Sohib, mengaku telah mengajukan pencairan pada 26 Februari lalu. Namun, hingga kini belum menerima kabar bakal cair.
Sohib mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan desa sehari-hari, pihaknya meminjam uang milik BUMDes. Bahkan, tak jarang dia harus merogoh saku sendiri untuk menambal kebutuhan desa. Nantinnya, semua pengeluaran tersebut akan diganti ketika anggaran sudah cair.
”Karena dana desa belum cair, kami kadang pakai uang saku sendiri untuk membeli kebutuhan operasional kantor,” ungkap Sohib.
Terpisah, Kabid Bina Pemerintahan Desa pada Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermasdes) Jepara Muh. Taufik, menyatakan seluruh desa di Jepara sudah melengkapi persyaratan pencairan DD. Seperti rekapitulasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), peraturan tentan DD, dan surat kuasa yang ditandatangani bupati Jepara.
”Iya, semua desa kebetulan sudah melengkapi syarat-syarat pencairan DD,” kata Taufik, Rabu (3/3/2021).
Saat ini, berkas pencairan DD untuk seluruh desa di Jepara sudah diserahkan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jepara kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Kudus. Namun begitu, pihaknya belum bisa memastikan kapan DD tahap pertama itu akan cair. Biasanya, pencairan DD tahap pertama di bulan Maret.
Taufik menyebut, DD tahun 2021 mengalami peningkatan dibanding tahun lalu. Pada tahun 2020, besaran DD senilai Rp 249.106.533.000. Namun, karena adanya refokusing anggaran untuk penanganan Covid 19, anggarannya dipangkas menjadi Rp.247.118.045.000.
Kemudian, kata Taufik, pada tahun ini, DD untuk 184 desa di Jepara sebesar Rp.250.171.633.000. Terkait dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT) DD, Taufik menegaskan seluruh desa sudah menganggarkan itu selama 12 bulan. Nominalnya Rp 300 ribu untuk masing-masing Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di tiap tiga bulan.
”Kalau tahun lalu, 3 bulan pertama BLT Rp 600 ribu. Tahun ini Rp 300 ribu,” jelas Taufik.
Seperti di Desa Sekuro, jumlah penerima BLT DD tahun ini ada sebanyak 70 KPM. Tahun lalu, pada tahap pertama, jumlah penerima ada 275 KPM. Namun, setelah diverifikasi, jumlah penerimanya tinggal 255 KPM. (JHI-FQ)