JEPARA -Sebanyak 209 penumpang Kapal Bahari Ekspress 3F diberangkatkan bupati Jepara menuju kepulauan Karimunjawa, Jumat (16/10/2020). Namun, jika terdapat kasus Covid-19 disana, besar kemungkinan obyek wisata Karimunjawa akan ditutup kembali.
Diberitakan sebelumnya, gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sudah menerbitkan izin dibukanya Karimunjawa bagi wisatawan. Namun, selain tetap menjalankan protokol kesehatan, pemerintah juga membatasi jumlah pengunjung. Pembatasan tersebut berlaku sejak pada jumlah penumpang yang berlayar menggunakan kapal Bahari Ekspress maupun Siginjai. Yakni kapal hanya boleh diisi penumpang separuh dari seluruh kursi kapal.
Kevin Yuniardi, salah satu wisatawan asal Semarang, mengaku sangat senang dengan dibukanya kembali Karimunjawa. Dia melihat, penerapan protokol kesehatan di pelabuhan sudah cukup baik. Selain itu, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara juga menyiapkan rapid tes di pelabuhan dengan harga Rp 150 ribu.
Terkait dengan rapid tes, Kevin mengatakan tidak ada masalah dengan biayanya. Sebab, hal itu menjadi tanggungjawabnya untuk saling menjaga kesehatan. ”Tidak masalah sih harganya segitu. Itu juga demi kebaikan bersama,” ujar Kevin.
Sementara itu, bupati Jepara Dian Kristiandi memastikan bahwa Karimunjawa sudah siap menjalankan kembali pariwisata dengan ketentuan protokol kesehatan yang berlaku. Namun demikian, jika terdapat kasus Covid-19 di sana, pihaknya akan mengevaluasi kembali. Bahkan, jika mendesak, Karimunjawa akan kembali ditutup.
”Tentu kasus Covid-19 tidak kita harapkan ada di Karimunjawa. Tapi, kalau memang keadaan memaksa penutupan, bisa jadi Karimunjawa akan kembali kami tutup,” tegas Andi. (JHI-FQ)