JEPARA – Menindaklanjuti rencana pembentukan paguyuban Batik pertengahan Oktober lalu, para perajin batik Jepara akhirnya sepakat membentuk paguyuban Batik, Seni dan Budaya dengan nama Biyung Pralodo. Tak hanya melibatkan para tokoh batik Jepara, paguyuban ini juga melibatkan langsung para penjabat pemerintahan di dalamnya.
Ketua Paguyuban Biyung Pralodo, Suyanti Jadmiko mengatakan, paguyuban Biyung Pralodo ini terbentuk dengan difasilitasi secara langsung oleh ketua Lembaga Pelestari Seni Ukir, Batik dan Tenun Jepara yakni Hadi Priyanto. ”Pada Oktober lalu kita para perajin batik Jepara berkonsultasi dengan bapak Hadi Priyanto. Akhirnya kami sepakat mencetuskan paguyuban batik ini kemarin dengan nama Biyung Pralodo,” katanya.
Pembentukan paguyuban ini, dikatakan Suyanti, dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas batik motif Jepara. Harapannya setelah terwujud paguyuban tersebut, kualitas dan tingkat kreatifitas para perajin batik meningkat. Sehigga batik motif Jepara dapat lebih diterima oleh masyarakat.
Suyanti melanjutkan, melalui paguyuban tersebut diharapkan kerja sama strategis dengan para pemangku kepentingan bisa lebih maksimal. Terlebih, mereka juga melibatkan penjabat pemerintahan mulai dari Bupati, Wakil Bupati, ketua DPRD serta mantan Bupati Jepara Hendro Martodjo. ”Bupati dan ketua DPRD sebagai pelindung, wakil bupati Jepara sebagai pembina dan penasihatnya Hendro Martodjo dan Hadi Priyanto,” terangnya.
Untuk susunan pengurus, Suyanti menyatakan, diketuai oleh dirinya. Sekretaris paguyuban Siti Chotijah dan Titik Susanti serta bendahara Dewi Irawati dan Lina Bowo. Kepengurusan ini, lanjutnya, juga dilengkapi dengan seksi pendidikan Suhermi Aryani, Aprilia Puji Astuti dan Alfiah. Sedangkan seksi humas dan usaha Nunung Windiani, Lisa Nabila, Sukim, Ruby dan Sudar. Ditambah seksi seni dan budaya Diyah Retnowati, Nur Huda Tauchid, Aminan Basyari dan Shinta.
Ke depannya, Suyanti menyatakan, paguyuban Biyung Pralodo ini, juga akan fokus melakukan pendampingan pada masyarakat yang berminat mengembangkan dan melestarikan batik motif Jepara. Termasuk para pelajar yang beberapa waktu lalu terlibat dalam gelaran lomba desain batik. ”Kami ingin menumbuhkan potensi dan keberagaman bakat, ketrampilan serta kreatifitas masyarakat untuk bersama- sama mengembangkan dan menjaga batik motif Jepara supaya tetap lestari,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pelestari Ukir, Batik, Tenun Jepara Hadi Priyanto, mengapresiasi pengurus paguyuban terkait komitmen pembentukan paguyuban tersebut. Setelah terbentuk lembaga, berbagai hal lainnya seperti program kerja dan kepengurusan segera disosialisasikan pada para pemangku kepentingan. Termasuk Bupati Jepara. ”Hal ini supaya nantinya ada kerja sama yang baik dengan pemerintah, sebagaimana yang diharapkan para pengurus,” ujarnya.
Hadi menambahkan, para perajin batik Jepara diharapkan bisa sinkron dan bersama-sama mewujudkan kejayaan batik motif Jepara. ”Terkait desain serta harga motif batik khas Jepara harus disepakati dengan baik pula, supaya tak ada miskomunikasi dan saling banting harga,” pungkasnya. (emy) ( Via Radar Kudus )