JEPARA – Bangunan monumen tiga tokoh patung perempuan Jepara yang berdiri kokoh di bundaran Ngabul, Tahunan Jepara saat ini kondisinya sudah rusak dan retak. Padahal, monumen yang menelan anggaran Rp 2,5 milyar tebut belum genap sebulan sejak diresmikan.
Empat titik retakan berada mengelilingi monumen dibagian utara, timur, selatan dan barat dengan ukuran sekitar 5 hingga 10 meter dan lebar retakan mencapai 1 sentimeter. Ujung retakan bagian atas masing-masing membentuk garis.
Pelaksana tugas bupati Jepara Ihwan Sudrajat pada Kamis (5/1/2017) langsung meninjau ke lokasi bersama dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Cipta Karya, Kabid Cipta Karya, dan bagian Pemerintahan Dinas Perhubungan (Dishub) Jepara bagian penanggung jawab proyek.
Dalam tinjaunnya, Plt Bupati Ihwan Sudrajat mengatakan, bangunan monumen tiga tokoh pahlawan perempuan Jepara tersebut sudah sesuai dengan spesifikasi dan kontruksi bangunan. Menurutnya kerusakan tidak begitu parah, hanya dibagian lempenganya saja yang retak.
” Proyek pembangunan monumen ini ditangani PT Maha Karya Utama Abadi Bandung. Dan saat ini masih masa pemeliharaan dan menjadi tanggung jawab dari kontraktor. Saya menyarankan, agar perbaikan maksimal sebaiknya lempengan nya dibuka lalu diperbaiki,” katanya.
Lebih lanjut Ihwan mengatakan, retakan bangunan terjadi diduga karena tanah di bagian bawah ambles. Salah satunya mungkin karena sering dipanjat sehingga mengenai bagian bawah.
” Kontruksi itu memang tidak untuk dipanjat, retaknya bangunan itu diduga adanya gaya gravitasi beban bergerak kebawah yang kuat sehingga menyebabkan tanah ambles dan lempengan retak,” terangnya.