JEPARA – Basarnas Jepara menerjunkan sekitar 50 personil untuk melakukan pencarian terhadap 12 nelayan yang hilang di laut lepas. Namun, petugas disulitkan tingginya gelombang air laut.
Kepala Basarnas Jepara Whisnu Yuas, menyebutkan ada tiga titik posko pencarian. Yaitu di Pelabuhan Jepara, Posko Pantai Pailus, dan Posko Pantai Bayuran.
”Kita menggunakan RIP (Rigit Inflatable Boat) dari Basarnas Semarang dan Jepara. Kendalanya ada peringatan dini dari BMKG, bahwa diperkirakan ketinggian ombak sekitar 0 sampai 2 meter,” ungkap Whisnu.
Terkait dengan kronologi tabrakan kapal yang terbaru, Whisnu menjelaskan, pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 16.30 kapal KMN Berkah Abadi 30 GT jenis cantrang berangkat dari pelabuhan Batang dengan jumlah 14 ABK dengan tujuan ke utara Kalimantan.
Kemudian, pada Minggu (10/1/2021) jam 00.15 kapal tersebut mengalami tabrakan dengan kapal tangker berwarna merah. Kapal tangker itu dari arah Jakarta menuju Surabaya. Akibat tabrakan ini, haluan kiri kapal bocor dan tenggelam.
Sesaat kemudian, lanjut Whisnu, 14 ABK itu membuat rakit untuk menyelamatkan diri. Tiga hari kemudian, pada Selasa (12/1/2021) salah satu ABK bernama Aji Selamet Romadhon meninggal dunia. Kemudian mereka membungkus jenazah rekannya dengan karpet dan ditempatkan di tengah rakit.
”Pada Selasa (12/1/2021) sekitar sore hari, terdapat ombak besar 3 meter di lokasi tersebut. Sehingga menyebabkan jenazah terlepas dan hilang,” jelas Whisnu.
Pada hari yang sama, saat malam hari lima ABK dipimpin nahkoda memecah rakit untuk menyelamatkan diri. Mereka beranggapan melihat lampu suar PLTU Batang. Tak berselang lama, tiga ABK lainnya memisahkan diri dari rakit yang dinaiki 8 ABK.
Whisnu menambahkan, pada Rabu (13/1/2021) sekitar jam 03.00 WIB ada kapal cumi di sekitaran PLTU Jepara. selanjutnya 3 ABK memisahkan diri untuk meminta pertolongan dengan cara berteriak. Namun, saksi tak dapat melihat mereka.
Keesokan harinya, imbuh dia, sekitar pukul 09.00 WIB korban diselamatkan nelayan Pailus Jepara. dan hingga kini masih dirawat intensif di RSUD RA Kartini Jepara.
”Proses pencarian kira-kira akan dilaksanakan selama 7 hari ke depan,” ujar Whisnu. (JHI-FQ)