JEPARA – Berdasarkan data tahun 2017, di Kabupaten Jepara baru 64 persen dari total warga sekitar 1,2 juta jiwa yang sudah mengikuti Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Hal itu disampaikan Sekda Jepara Sholih saat membacakan sambutan Bupati Jepara dalam membuka kegiatan sosialisasi program JKN-KIS di Gedung Serbaguna Setda, Rabu (7/2) pagi.
“Masih ada sekitar 31 persen yang harus mendaftar untuk mencapai Universal Health Coverage (UHC) atau jaminan kesehatan semesta khususnya di Jepara agar tercapai angka 95 persen, sehingga dapat mempunyai akses terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu,” kata Sholih.
Melalui pelaksanaan sosialisasi yang dilaksanakan terbagi dalam dua hari, hingga 8 Februari 2018, pihaknya berharap, dengan melibatkan seluruh camat dan kepala desa se-Kabupaten Jepara, diharapkan muncul pendekatan territorial dalam proses edukasi program JKN-KIS.
Selain itu, Pemkab Jepara juga menginstruksikan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), BUMD, dan Badan Usaha Swasta untuk mendaftarkan seluruh pekerja dan anggota keluarganya dalam program JKN. “Hal itu sejalan dengan Inpres Nomor 8 Tahun 2017 tentang Optimalisasi Pelaksanaan program JKN,” ungakap Sekda.
Dalam sambutannya Bupati juga mengantakan filosofi program tersebut baik, karena dengan gotong royong dan saling bahu-membahu. Dimana yang sehat membantu yang sakit. “Saya juga mengharapkan agar seluruh stakeholder bersama dengan pemerintah daerah bisa saling bersinergi untuk mensukseskan UHC di Kabupaten Jepara agar program JKN-KIS dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.