JEPARA– Banjir di Desa Dorang, Kecamatan Nalumsari tak kunjung surut. Justru, kondisinya semakin mencemaskan. Hingga siang ini, ketinggian air mencapai 1,5 meter atau setinggi dada orang dewasa.
Petinggi Dorang, Arif Supratiknyo, mengatakan kemungkinan siang ini menjadi puncak limpasan air dari Sungai Serang Welahan Drainase (SWD) 1. ”Kondisi puncaknya sudah sampai Jalan Cangkring. Bahkan sudah melimpas ke arah Ketileng Singolelo, Kecamatan Welahan,” kata Arif, Selasa (2/2/2021).
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara, jumlah Kartu Keluarga (KK) yang terdampak banjir hingga kini mencapai 1004 KK. Yang tersebar di tiga dukuh. Yaitu Dukuh Dorang Kidul, Gempol Tapen.
Rinciannya, di Dukuh Dorang Kidul sebanyak 405 KK terdampak banjir. Rinciannya Rt 01 RW 02 sebanyak 47 KK, RT 02 RW 02 sebanyak 102 KK, RT 03 RW 02 ada 72 KK, RT 04 RW 02 sebanyak 59 KK, RT 05 RW 02 sebanyak 125 KK.
Sementara itu, di Dukuh Gempol Tapen korban banjir mencapai 599 KK. Yakni di RT 01 RW 03 sebanyak 117 KK, RT 02 RW 03 terdapat 67 KK, RT 03 RW 03 sebanyak 86 KK, RT 04 RW 03 ada 78 KK, RT 05 RW 03 ada 94 KK, RT 06 RW 03 sebanyak 77 KK, dan RT 07 RW 03 sebanyak 80 KK.
”Kalau area persawahan tentu bertambah luas yang terdampak. Lebih dari 120 hektare sawah. Masjid di RT 04/RW 03 juga tergenang banjir,” terang Arif.
Terkait logistik, kata Arif, pihaknya menyatakan dalam kondisi aman. Kesiapan logistik berupa makanan dan tempat pengungsian dibantu dari pihak PMI dan BPBD Jepara.
Meski sudah menyiapkan tempat pengungsian lengkap dengan dapur darurat, hingga kini belum ada warga yang mengungsi di sana. Warga justru memilih mengungsi ke rumah saudara atau tetangga yang rumahnya tak terendam banjir.
”Logistik lancar. Sementara makanan siap saji sudah aman. Posko pengungsian sudah kami siapkan di balai desa Dorang. Tapi warga belum ada yang mengungsi ke sini,” imbuh dia. (JHI-FQ)