JEPARA – Kabupaten Jepara khususnya Desa Kendeng Sidialit Kecamatan Welahan merupakan pencetak atlet sepak takraw yang handal. Prestasi yang ditorehkan atlet sepak takraw asal kecamatan yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Demak ini, tak hanya tingkat nasional namun juga level internasional.
Lazimnya, atlet dengan segudang prestasi diperhatikan oleh pemerintah atau lembaga yang menaungi olahraga di wilayah setempat. Salah satu bentuk penghargaan semisal mereka “diganjar” status sebagai pegawai negeri sipil (PNS), anggota TNI/ Polri atas torehan prestasi yang mengharumkan nama daerah di pentas internasional. Hal ini seperti nasib baik sejumlah pesebakbola yang kini memperkuat PS Bhayangkara.
Namun sayangnya, nasib baik itu tak semua menghampiri atlet sepak takraw berprestasi asal Jepara. Nama atlet sepak takraw yang kurang beruntung itu seperti Dani Slamet Pratama yang pernah menorehkan prestasi di berbagai kejuaran dalam maupun luar negeri. Mulai dari Juara 1 PON Riau 2012, Juara 1 PON Jabar 2016, Juara 2 SEAGAMES Palembang 2011, Juara 1 POPNAS KALTIM 2007, Juara 1 Popnas Jogja 2009, Juara 1 porpov 2009 di Klaten, Juara 1 PORPOV 2013 Banyumas, Juara 1 Kejurnas sepak takraw dan lain sebagainya.
“Sebenarnya banyak daerah menginginkan saya memperkuat tim mereka namun saya lahir dan besar di Jepara, saya ingin memberikan kontribusi lebih dan membawa nama harum Jepara. Namun sayangnya pemerintah setempat sepertinya belum ingin merealisasikan itu. Saat ini untuk pekerjaan di luar sepaktakraw belum saya dapatkan, berbeda dengan teman – teman yang lainnya, padahal umur semakin tambah. Dan tentu saja saya tidak mungkin di sepak takraw terus,” kata Dani, Sabtu (2/12/2017).
Dani mengaku galau dengan persoalan ini. Sebab ada sejumlah rekannya yang prestasinya tergolong tak semoncer raihannya, justru malah sudah mendapatkan jaminan masa depan dari pengurus PSTI dan Pemkab Jepara.
Dani berharap KONI maupun Pemkab Jepara memperhatikan hal ini. Sebab bukan tak mungkin ke depan akan ada atlet potensial asal Kota Ukir yang “dibajak” daerah lain dengan iming-iming tertentu.
“Harapannya jerih payah saya mohon diperhatikan, kalau memang tidak bisa, saya mungkin akan memperkuat daerah yang bisa memberikan jaminan masa depan. Saya sebenarnya tak ingin perhitungan seperti ini, tapi mau bagaimana lagi, ada keluarga yang juga harus difikirkan masa depannya,” terang lulusan S2 Unnes Semarang ini.
Selain Dani Slamet Pratama, ada atlet berprestasi lain yang juga kurang beruntung. Yakni Victoria Eka Prasetyo yang prestasinya juga tak kalah mengkilap. Mulai dari Juara 3 Asean Games 2010 Guangzhou China, Juara 3 Sea Games 2013 Myanmar, Juara 3 PON Jabar,Juara 2 Sea Games Malaysia 2017 dan lainnya.