JEPARA – Setelah lima hari tutup, akhirnya gedung DPRD Jepara kembali dibuka. Hari ini, Rabu (12/8/2020) pimpinan dewan melakukan rapat untuk menentukan sikap-sikap dalam menjalankan tugas-tugas pusat. Terutama dalam menyikapi dinamika politik yang sempat hangat.
Sekitar pukul 09.30 WIB, beberapa anggota dewan sudah mulai masuk gedung wakil rakyat. Hanya pintu utama yang dibuka. Satu persatu wajib melewati bilik anti septik covid- 19. Kemudian petugas melakukan pengecekan suhu badan.
Pimpinan wakil rakyat, hari ini langsung tancap gas dengan melakukan beberapa rapat penting dan tertutup. Sejumlah hal dibahas dalam diskusi tersebut. Terutama nasib tubuh DPRD setelah ditinggal wafat almarhum Imam Zusdi Ghozali selaku ketua DPRD Kabupaten Jepara.
Plt Ketua DPRD Kabupaten Jepara, Junarso mengatakan, rapat tersebut menjadi salah satu pembuka agenda dewan setelah tutup lima hari itu. ”Berbagai hal kami bahas. Karena setelah pak ketua meninggal, bagi kami tanggung jawab ini harus tetap dijalankan segera,” kata Junarso usai rapat.
Junarso menyatakan, hal-hal yang dibahas yaitu seputar rencana kerja kedepan. Seperti membagi koordinator di masing-masing komisi. Dalam hal ini, koordinator diberi tanggung jawab untuk menyinkronkan kegiatan-kegiatan komisi. “Masing-masing komisi harus kembali disinkronkan. Supaya kinerjanya bisa tertata dan terarah,” imbuh Junarso.
Selain itu, rapat tersebut juga membahas dinamika politik yang sempat menghiasi arena wakil rakyat. Menurutnya, hal itu menjadi penting karena bisa meningkatkan kedewasaan dalam berpolitik.
”Mohon maaf jika kemarin ada dinamika politik. Sekarang sudah clear. Itu hal wajar untuk pendewasaan proses politik. Selanjutnya satu kesatuan untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi,” tegas dia.
Untuk itu, hari ini DPRD Jepara solid dalam pengawasan kinerja pemerintah. Terutama dalam hal penanganan covid 19. Sebab, ini Jepara masih menjadi zona merah dengan klaster yang tidak jelas. (JHI-FQ)