JEPARA – Panwas Pilkada Jepara menerima banyak masukan dan catatan terkait rekam jejak puluhan calon Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam). Track record itu menjadi salah satu acuan saat tes wawancara kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang digelar usai lebaran idul fitri tahun ini.
Masukan dan catatan dari masyarakat tersebut diantaranya mulai dari dukungan hingga sorotan terhadap kinerja calon panwascam saat menduduki jabatan publik tertentu. Input dari masyarakatb itu akan dicroscek dengan berbagai pihak terkait, termasuk kepada calon panwascam untuk memastikan kebenarannya.
” Input dari masyarakat itu sangat berguna, agar nantinya panwascam yang terpilih bisa sesuai ketentuan,” ungkap Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Panwas Pilkada Jepara, Muhammad Oliz pada Minggu (3/7/2016).
Sementara itu Koordinator Divisi SDM Panwas Pilkada Jepara, Tasykuri mengatakan 89 nama calon panwascam yang berhak mengikuti tes kelayakan dan kepatutan yang digelar mulai Senin – Kamis (11-14/7) mendatang. Rinciannya, 12 kecamatan diisi enam calon panwascam. Sedang empat kecamatan lain yakni Karimunjawa, Donorojo, Nalumsari dan Batealit, jumlah calon panwascamnya yang mengikuti tes kelayakan dan kepatutan kurang dari enam orang. Hal ini lantaran banyak pendaftar dari empat kecamatan itu yang tak hadir saat tes tertulis.
“Alasan mereka tidak hadir yakni mengikuti tes PPK, tapi ada juga yang karena halangan lain. Kondisi geografis empat kecamatan itu memang relatif jauh dibanding kecamatan lain di Jepara,” jelas Tasykuri.
Dari 89 namacalon panwascam Tasykuri mengatakan masih didominasi laki-laki. Untuk calon panwascam perempuan hanya 11 saja dan selebihnya laki-laki.
” Namun itu bukan menjadi tolok ukur utama, termasuk urusan pengalaman. Namun yang penting adalah calon harus menguasai tugasnya, berkualitas dan berintegritas,” pungkasnya.